Saturday, February 25, 2017

One Step Closer



" Every soul will taste death, and you will only be given your [full] compensation on the Day of Resurrection. So he who is drawn away from the Fire and admitted to Paradise has attained [his desire]. And what is the life of this world except the enjoyment of delusion "
***

Telepon rumah saya berdering. Pagi itu baru saja subuh berlalu dan orang-orang baru pulang dari masjid. Saya enggan mengangkat telepon itu. Telepon di rumah memang sudah jarang digunakan. Alat itu hanya digunakan untuk menyambung jaringan internet saja. Terlebih semua anggota rumah sudah memiliki ponsel, jadi semakin jarang yang menggunakan telepon itu.

Ayah saya yang mengangkat. Kakak saya yang menelepon. Dia mengabarkan bahwa suaminya sedang dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah beberapa hari dirawat. Kakak saya meminta untuk diberitahukan kepada anggota keluarga yang lain karena saat menghubungi lewat ponsel tidak ada yang mengangkat. Mungkin wajar, karena waktu masih pagi sekali.

Ayah saya bergegas mengeluarkan motornya dan berangkat menuju rumah sakit tempat kakak ipar saya dirawat. Saya meneruskan aktivitas pagi saya sebelum berangkat kerja, mandi, berpakaian, dan pergi ke tempat kerja. Sehari sebelumnya saya sudah tidak masuk kerja karena banjir yang masuk ke rumah kami. Jadi saya mengurungkan niat untuk membersamai ayah saya. Saya pikir mungkin sepulang mengajar saya bisa mampir.

Kakak ipar saya memang sedang mengalami masalah dengan kesehatannya. Sudah bolak balik rumah sakit dan menjalani pengobatan yang panjang. Beberapa kali dibawa ke UGD dan sehat kembali. Namun yang sekarang tampaknya lebih serius, karena sudah beberapa hari di rumah sakit dan belum diperbolehkan pulang. Dari informasi yang sempat saya tanyakan, paru-paru kakak ipar saya sudah terendam. Dulu dia salah seorang perokok namun sudah berhenti beberapa tahun yang lalu.

Motor saya baru saja dikeluarkan, lalu terdengar suara mikrofon dari masjid terdengar menyeruak di angkasa. 

"Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh..."

I felt bad after hear this. Dan benar saja, pengumuman di masjid itu mengabarkan bahwa kakak ipar saya telah meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun. Hanya kepada Mu lah kami semua akan kembali.

***

Beberapa tahun sebelumnya, saya kehilangan Ibu saya. Saya masih ingat betul hari itu. Minggu menjelang malam, untuk pertama kalinya saya enggan untuk pulang ke rumah dari kost saya. Biasanya saya memang selalu pulang ke rumah setiap minggu, tapi entah kenapa minggu itu saya terasa berat sekali pulang ke rumah. Hari itu menjadi THE WORST day of my life. MY VERY VERY VERY BAD DAY! Losing your love one feels like loosing your soul. There's no need to do everything except crying all day. Omg! Worst...worst...worst...

Saya dan ibu saya memang sangat akrab.Tapi saya tak pernah terbuka padanya, bagi saya agak risih aja kalau menceritakan pengalaman pribadi ke ibu. Karena saya anak terakhir maka saya sering bermanja-manja padanya. Seringkali saya juga bercanda dengannya, semisal dengan mencubit pipinya dan lainnya. Sobat akrab saya, Aris, sampai sering tertawa ngakak melihat keakraban saya dengan ibu saya yang sering saya bercandain. 

"Ente sama mommy ente bener-bener akrab ya, Yas. Ada gak ya ikhwan yang keakrabannya kayak ente sama mommy ente," ujar si Aris.

Namunhari kehilangan beliau benar-benar raga saya kehilangan segalanya. Mengingatnya saja sekarang sudah membuat saya ingin menangis. Mengenangnya... ah, sepertinya saya tidak sanggup. Hari ini semua perasaan sesal, sedih, kehilangan, dll seolah menjadi satu. Melihat orang yang sangat dekat denganmu dan amat sangat kita cintai membujur kaku dihadapan kita tanpa kita bisa berbuat apa-apa. Terlebih lagi jika kita merasa bersalah besar pada orang itu. Menangis pun rasanya USELESS. Benar-benar tak ada gairah hidup setelahnya. Merenung berhari-hari di kamar, kemudian saat bekerja mencuri waktu ke toilet dan menangis kembali saat mengingatnya, kehilangan nafsu untuk makan, merasa seperti half of my soul has taken away! The most enermous sadness!

Tak lama setelah kehilangan Ibu, saya kehilangan Murobbi saya. Beliau memang sudah beberapa tahun terkena kanker nesofaring dan pada saat kematian beliau, beberapa kali beliau mengalami kondisi tak sadarkan diri. Namun semangat beliau amat sangat luar biasa! Dia adalah orang yang paling bersemangat yang pernah saya kenal. Bahkan di saat sakit beliau, beliau masih merasa optimis dan anti mellow. Beliau masih sibuk membantu orang lain. Semangat beliau itulah yang kadang membuat saya kangen pada beliau. Teringat suatu malam saat saya sedang ada masalah berat, saya datang ke rumah beliau dan mencurahkan semua uneg-uneg sama sambil menangis sejadi-jadinya. Atau teringat kenangan pada saat saya tinggal jauh di Yogyakarta dan homesick, beliau yang selalu menguatkan. Benar-benar kangen sekangen-kangennya dengan beliau.

Waktu itu hari Jum'at. Jam mengajar saya full jadi saya tidak sempat membuka-buka ponsel saya. Seusai sholat Jum'at, di layar ponsel saya tertera beberapa panggilan tidak terjawab dan pesan via wa yang membanjiri ponsel saya. Saya benar-benar tidak ada feeling apa-apa saat membukanya. Ternyata di grup wa teman-teman SMA angkatan saya sudah banyak yang berkirim ucapan istirja. Saya belum paham siapa yang meninggal, sampai akhirnya saya menemukan nama Murobbi saya tertera disana.

Setelah mencari kepastian dengan menelepon sahabat-sahabat saya, maka saya segera melarikan motor saya ke tempat murobbi saya. Perjalanan Bekasi - Depok yang jauh terasa semakin jauh dengan mengingat wajah murobbi saya. Sepanjang perjalanan saya menangis mengingat kebaikan beliau pada saya. Hingga akhirnya saya harus berpisah dengannya di makam itu, rasaya ingin sekali membuka mata saya dan mengatakan bahwa ini adalam mimpi. Sometimes reality bites harder!

Kehilangan yang terlampau sakit lainnya juga saya rasakan saat saya kehilangan kakak saya. Terlebih saat itu saya sedang mengalami heart feeling dengannya. Lagi-lagi berita itu saya terima pagi-pagi. Kakak saya sedang dibawa ke UGD. Namun saya masih malas untuk menjenguknya karena heart feeling itu. Tak lama setelah saya selesai mengajar, saya menerima wa yang isinya mengabarkan bahwa kakak saya telah tiada. It's really pounding my heart. Lagi-lagi saya hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Feel guilty nya itulah yang membuat saya merasa tersiksa. Perlu beberapa waktu untuk akhirnya berdamai dengan keadaan ini. 

***

Memaknai kematian sepertinya susah untuk dijelaskan. Bisa jadi itu terlampau cepat, bisa jadi pula itu terlampau lama. Bisa jadi orang yang pergi itu baru saja berada di hadapanmu, dan detik berikutnya dia sudah membujur kaku di depanmu. Bisa jadi senyumnya adalah pertanda yang terakhir kali namun kita tidak memahaminya. Bisa jadi pula, dia mengucapkan sesuatu yang memberikan kita kode tapi kita baru menyadarinya setelah dia pergi untuk selamanya. Selamanya, kematian adalah sebuah misteri.

Allah sendiri sudah menjelaskan semuanya dalam Al-Qur'an bahwa kematian itu cepat atau lambat pasti akan datang menghampiri kita. Dengan berbagai cara yang kita tidak tahu. Kematian seseorang itu akan mengikuti kebiasaan dari orang tersebut (Naudzubillahi Min Dzalik). Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kita makhluk bernyawa, dan kita pasti akan merasakan mati.

Saya teringat akan kisah Nabi Sulaiman dengan Malaikat Maut. Waktu itu Malaikat maut sedang berkunjung ke tempat Nabi Sulaiman. Salah seorang teman Nabi Sulaiman juga sedang berkunjung. Saat itu Malaikat maut kaget menatap teman Nabi Sulaiman. Dia memandang orang itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sang teman yang merasa diperhatikan dengan seksama itu merasa tidak sendiri. Dia merasa tidak nyaman. Dia tidak tahu kalau itu adalah Malaikat Maut, namun pandangannya yang tajam membuat dia menjadi ketakutan sendiri. Dia pun mendekati Nabi Sulaiman dan membisikinya.

"Wahai Nabi Sulaiman, tolong pindahkan ke sebuah gunung yang tinggi. Aku merasa tidak nyaman dengan tatapan temanmu itu," ujar teman Nabi Sulaiman sambil memandang Malaikat Maut yang belum berhenti menatapnya.

Nabi Sulaiman pun dengan kemampuannya segera memindahkan sang teman sesuai permintaannya. Kemudian dia mendekati Malaikat Maut yang masih tampak kebingungan.

"Wahai Malaikat Maut, kenapa kau memandangi orang itu dengan tatapan aneh. Adakah yang salah dengannya?" ujar Nabi Sulaiman.

Malaikat Maut menatapnya dan mengatakan, "Aku merasa heran. Hari ini aku menerima perintah untuk mencabut nyawanya di sebuah pegunungan yang tinggi, tetapi kenapa orang itu ada disini,".

Masya Allah... sungguh maut itu tidak mengenal tempat dan waktu. Jika memang sudah waktunya maka pasti tak akan bisa digeser walaupun sedetik. Tak bisa ditunda, tak bisa dinegosiasi, tak bisa dialihkan. Semua tunduk pada ketetapan Nya. Dialah yang menjadi pemutus kenikmatan dunia, pemutus hubungan anak dan orang tua, pemutus kesenangan yang sementara yaitu dunia.

Pada awal kita menerima berita kelahiran, kedatangan seorang bayi mungil, yang kemudian menjadi besar dan dewasa. Kita menerima kabar-kabar kebahagiaan dengan hadirnya orang-orang disekeliling kita yang membuat kita tertawa, menangis, bahagia, sedih, dan lainnya. Namun kemudian kita menghitung kehilangan kita. Satu per satu mulai meninggalkan kita tanpa kita pernah bisa menduganya. Kelahiran seseorang itu bisa diprediksi, namun kematian seseorang itu hanya Allah yang tahu. 

Perlahan-lahan saat umur kita semakin bertambah, orang-orang disekeliling kita pergi satu persatu. Pada saatnya maut itu akan menghampiri kita juga. Hari-hari kita adalah hari-hari di mana kita mendekat selangkah demi selangkah menuju titik kita kembali kepada Nya. Bagi orang yang beriman, kematian adalah sesuatu yang membahagiakan karena disitulah tempat mereka bisa bertemu dengan Rab yang selalu mereka rindukan setiap waktu. Sedangkan bagi mereka yang terlampau jauh dari Allah (I think, I'm one of them 😭  ), kematian adalah suatu hal yang menakutkan, mengingat banyaknya kesalahan yang telah dilakukan. Alangkah indahnya jika taubat menjadi pintu perubahan dan titik balik dari kita sebelum maut menghampiri. Insya Allah. Semoga Allah selalu mempermudah kita pada saat detik-detik kematian kita, dan meridhoi amalan yang kita lakukan. Pada saat waktu itu datang, semoga saya dalam keadaan baik Ya Allah. Aamiin Ya Rabbal Alamin

***

Pada saat kondisi sakratul mautnya, Nabi Muhammad meminta kepada Malaikat Izrail untuk menimpakan semua sakratul maut ummatnya hanya kepadaya. Beliau merasakan betapa dahsyatnya sakratul Maut ini sehingga beliau merasa umatnya tak akan sanggup memikulnya.

Namun Malaikat Jibril menolaknya. Dia mengatakan bahwa semua jiwa akan merasakan betapa dahsyatnya sakratul maut. Nabi Muhammad pun berlinang air mata.

Ya Rasulullah, jika engkau saja yang maksum merasakan dahsyatnya sakratul maut, bagaimana dengan kami ummat mu, Ya Rasul? Tak sanggup bagi kami untuk membayanginya 😭😭😭  

Sebuah bait nasyid, Pergi Tak Kembali, dari Rabbani semoga bisa menjadi penguat kita untuk terus memperbaiki diri agar bisa menemui kematian dengan cara yang baik.

Selamat tinggal pada semua
Berpisah kita selamanya
Kita tak sama nasib di sana
Baiklah atau sebaliknya
Berpisah sudah segalanya
Yang tinggal hanyalah kanangan
Diiringi doa dan air mata
Yang pergi takkan kembali lagi


Kami berserah diri kepada Mu, Ya Allah. Jadikan kematian itu mudah bagi kami dan bukan sesuatu yang kami takuti. Jadikan ia sebagai jalan menuju puncak kerinduan kami untuk bertemu dengan Mu, Wahai Tuhan Semesta Alam***(yas)


Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS. Ali Imran : 185)


Jakarta, 27th of February 2017
18.03 @Carl's Junior Buaran



They are Who had already gone 😭😭

The worst day in my life. It still hurts whenever I remember this

He laid down here. I miss him everyday and still counting

Im feeling guilty to her. If I could change this feeling. It sucks!

Saturday, February 18, 2017

The Leader




O you who have believed, do not betray Allah and the Messenger or betray your trusts while you know [the consequence].


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.


(QS. Al Anfal ayat 27)


***

Rasulullah telah tiada. Mata-mata itu masih mengembang air mata, berusaha menerima dengan keras bahwa orang yang mereka cintai lebih dari mereka sendiri telah tiada, meninggal mereka untuk selama-lamanya. Entah bagaimana kehidupan mereka selepas Rasul mulia itu tiada.

Beberapa orang sedang menyendiri dengan tangis yang pecah menggelegak. Beberapa yang lain terlihat saling menguatkan dan berusaha menerima takdir Allah ini. Beberapa yang lain tetap berusaha tegar, tapi mata itu memerah, lebih merah daripada saga yang terlihat di langit sore. Beberapa yang lain sedang mengelilingi Abu Bakar Ash Shidiq.

Abu Bakar menerima kepergian Rasulullah dengan lapang dada. Namun sesak itu belum lagi hilang. Air mata masih mengenang. Mengenang saat bersama Rasulullah, seperti mengungkit luka yang mendalam. Perih. Terlebih ketika orang terdekatnya itu sudah tiada. Ah, Abu Bakar tak tahu apakah dia bisa membiasakan hidup tanpa Rasulullah?

Tak lama, setelah itu, beberapa sahabat terlihat sibuk menentukan siapa yang akan menggantikan posisi Rasulullah. Nama Abu Bakar disebut-sebut kemudian karena orang-orang melihat isyarat Abu Bakar sebagai pengganti Baginda pada saat sholat subuh terakhir Rasulullah. Saat itu Rasululloh sudah tak bisa memimpin sebagai imam, maka dia meinta Abu Bakar untuk menggantikannya.

"Engkaulah yang pantas menggantikannya, ya Abu Bakar. Isyarat dia memperlihatkan pada kami bahwa beliau telah merestui engkau sebagai penggantinya,"

Hati Abu Bakar kebat kebit. Dia tidak terbiasa dengan ini. Dia tidak menginginkan jabatan itu. Andaikan dia diharuskan, maka dia ingin mendengar permintaan itu langsung dari Rasulullah SAW.

Perdebatan pun menjadi semakin sengit. Sebagian menginginkan pengganti Rasululloh adalah bangsa Quraisy, sebagain yang lain punya pendapat yang lain. Kaum Anshar sendiri menginginkan Said bin Ubaidilah yang menggantikan posisi Rasulullah.

Ketika kondisi semakin pelik, Abu Bakar memberikan suaranya.

"Bagiku yang lebih pantas menggantikan Rasulullah SAW adalah Umar dan Ubaidah bin Jarrah. Merekalah yang terbaik bagiku,"

Sungguh, Abu Bakar ingin masalah ini cepat selesai dan dia tak menginginkan jabatan itu.

Umar dan Ubaidilah menolak. Tak ingin masalah semakin rumit, Umar pun angkat bicara, dia segera membaiat Abu Bakar. Bagi Umar, Abu Bakar lah yang selama ini setia menemani Rasulullah. Dia pula yang menemani Rasulullah ketika hijrah ke Madinah. Abu Bakar selalu melakukan amal yang tak mampu dilakukan orang-orang yang lain. Dia lah yang patut menjadi menjadi khalifah pertama.

Ubaidah pun mengikuti langkah Umar, berbaiat pada Abu Bakar. Abu Bakar menangis merasa bahwa dia akan memikul amanah yang sangat berat. Dia tahu bagaimana Rasulullah menghabiskan waktunya menerima amanah kaum muslimin. Apakah dia bisa mengikuti jejak kekasihnya tercinta itu?

Pada akhirnya Khalifah pertama umat Islam yang terpilih adalah Abu Bakar Ash Shidiq. Dia menerima amanah yang berat ini dengan linangan air mata.

***

" Kamu terpilih menjadi salah satu calon ketua Rohis, Yass,"

Bang Hakim (Allahuyarham 😭 ) berbicara pada saya seusai sholat Jum'at. Waktu itu saya bersama dengan si Camal, yang akhirnya terpilih menjadi ketua Rohis.

Saya langsung menolak. Bagi saya menjadi pemimpin adalah The worst nightmare. Berat bro! Maka dari itu saya selalu menolak jika diberikan amanah sebagai ketua. Bagi saya bekerja sebagai "dayang-dayang" (sekretaris, bendahara, dll) lebih safe daripada menjadi ketua. Kebetulan saya orang yang kreatif, jadi saya selalu dimasukan di bidang acara maupun humas atau mading.

Pada akhirnya Bang Hakim tetap resist. Dia memberikan penguatan yang baik dan logic. "Kita coba dulu ya, Yass. Amanah itu memang berat, tetapi jika tidak ada yang mau memegang amanah bagaimana?".

Dan jadilah saya sebagai salah satu calon kandidat Ketua Rohis zaman SMA. Saya inginnya memastikan bahwa itu adalah yang pertama dan terakhir, tetapi dalam perjalanan hidup saya sempat ditawarkan beberapa jabatan ketua yang semua sukses saya tolak. Im not interested!

Maka dari itu saya selalu heran dengan adik-adik kelas saya, maupun teman-teman saya yang seolah bernafsu untuk menjadi Ketua di organisasinya. Anehnya, keabnormalan versi saya ini menjadi pelecut adik-adik kelas saya yang lain. Jika memperkenalkan diri di depan sebuah forum alumni, mereka tak akan lupa menambahkan embel-embel ketua ini ketua itu. Jika mereka tidak menyebutkan maka "dayang-dayang" mereka selalu menyebutkan. Bikin hidung mekar sih...hahahaha...

Saya dan Aris, sobat saya, selalu geleng-geleng kepala. Bagi kami ini adalah virus. Ya, virus yang bisa merusak tatanan pengertian amanah yang sebenarnya. Terbukti pada akhirnya, usai menyelesaikan amanah di dakwah sekolah, beberapa adik kelas saya ini jarang yang mau membantu adik-adiknya di dakwah sekolah dan memilih memburu gelar di kampus. You've done so well dudes!

Lalu apa itu amanah? Ih, saya bukan mau bahas amanah secara bahasa ataupun istilah ya. Udah banyak tuh di blog-blog lain yang ngebahas itu. Amanah yang saya ingin bahas kali ini adalah yang berkenaan dengan kepemimpinan.

Menjadi pemimpin adalah mengemban amanah yang sangat berat. Seperti prolog yang saya sebutkan di atas bahwa Abu Bakar andaikan bisa, dia pasti tidak ingin menjadi khalifah yang pertama. Di tengah perdebatan yang memanas dan menyebabkan terbentukya dua kubu. Namun dengan kesadaran penuh, akhirnya dia menerima jabatan itu dikarenakan banyak orang yang membaiat dirinya. Sehingga bagaimanapun sepeninggal Rasulullah mesti ada yang memimpin umat ini.

Beberapa suksesi kepemimpinan yang saya pernah ikuti, rata-rata calon yang terpilih tidak menginginkan jabatan itu. Mereka maju karena ada kepercayaan dari orang-orang yang mendukungnya. Kemudian dengan berat hati mereka maju ke medan laga. Jika mereka terpilih mereka bersyukur, jika mereka tidak terpilih mereka bersabar dan bukan hal yang membuat mereka sedih. Jika akhirnya mereka terpilih, maka mereka berlinang air mata karena takut dengan amanah yang berat ini serta takut mereka tak akan sanggup menjalanin amanah ini. Ucapan yang keluar dari mulut mereka adalah kalimat istirja yang dilanjutkan dengan speech singkat tentang amanah yang berat dan kisah bagaimana Rasulullah menerima amanah sambil tetap sibuk menghapus air mata yang mengank sungai.

Selanjutnya tipe pemimpin seperti ini maka dia akan selalu berhati-hati dalam bertindak. Selalu mengambil keputusan yang mengutamakan orang banyak, yang paling banyak manfaatnya. Yang mendukungnya akan semakin mencintainya dan yang belum mendukungnya akan beralih simpati hingga kemudian balik mendukungnya.

Ada orang yang seperti ini? Ada! Saya menyaksikan bagaimana pemimpin ini kemudian menjadi inspirasi bagi yang lain.

Bagi mereka yang mengejar jabatan itu, maka mereka akan melakukan berbagai cara untuk meraihnya. Memanipulasi sikap mereka baik dengan pencitraan maupun dengan berpura-pura. Jika terpilih mereka melakukan hal pura2 lagi, untuk kemudian meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan jabatan yang dipunyainya. Padahal tidak ada satu pun pelanggaran amanah yang dijalaninya, melainkan Allah akan membalasanya. Setelah lepas dari jabatan ini maka dia akan tidak diingat, dan disyukuri oleh orang-orang lain.

Betapa dahsyatnya amanah ini, maka penghuni alam pun menolaknya :

Sesungguhnya Kami menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Namun mereka menolak dan khawatir untuk memikulnya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim lagi amat bodoh.” (Al-Ahzab 72)

Pada akhirnya kita akan menanggung apa yang kita perbuat. Memilih pemimpin yang baik tentu akan membuat kita menuju ke arah yang baik pula, membuat semuanya menjadi baik, dan menitipkan amanah kita pada orang yang kita percaya. Tipe pemimpin yang anti tipu-tipu dan besar bukan karena produk citra body lotion eh PENCITRAAN.


Untuk itu seberat apapun amanah menjadi pemimpin pasti saya menolak. Saya berusaha untuk mejadi pemimpin bagi diri sendiri dulu. Masih banyak orang yang lebih berkompeten daripada saya. Saya tak pernah berambisi menjadi pemimpin lalu mengobral jabatan saya di medsos. It's not so me!

Jadi, dalam memilih pemimpin yang amanah saya selalu berpatokan, yang amalnya seperti Abu Bakar Ash Shidiq, yang garang seperti Umar bin Khatab, yang kaya seperti Utsman bin Affan, dan cerdas seperti Ali bin Abu Thalib. Perfect combination! Hehehehe.... Susah sih, tapi Insya Allah yang mendekati banyak. Pemimpin yang baik akan menghasilkan masyarakat yang baik pula. Oke oce!***(yas)


“Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)




Jakarta, 18th of February 2017

18.52 pm @my room



Foto cetar Bareng Pak Almuzzamil Yusuf, Anggota DPR FPKS, yang interupsinya mencetarkan isi ruang sidang. Orangnya humble tapi tegas dan garang!



Nasyid lawas "PEMIMPIN SEJATI" by Nada Murni yang sangat inspiratif.



Wednesday, February 15, 2017

The Vote





15 Februari 2017


Kata orang sih ini sehari setelah hari pala entin (wkwkwkwk), hari memperingati si pendosa, St.Valentine. Bagi saya sendiri hari ini adalah VOTING DAY, pilkada(l) serentak yang dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia. Sesuai dengan domisili yang saya tempati maka saya akan mengikuti pilkasa di Jakarta. Berat euy! Kandidatnya aja keren, eh ada deh satu yang gak keren, yang tengah....hahahah... yailah, secara dia penista agama yang saya anut, gak sudi banget milih dia. Ditambah lagi bacotnya yang (bando) ya ampyuuunn... bikin pengen dicabein aja tuh mulut. Biar tambah pedess....


Jadilah saya begitu semangat mendukung calon nomer 3. Sebenarnya saya bukan penggemar beliau pada awalnya, karena ada kejadian yang gak banget saat pilpres. Tapi saat bertemu langsung dengan beliau, maka udah mulai simpati (dikit). Wakilnya sendiri, Bang Sandiaga Uno (yang gantengnya gak jauh beda dengan saya...hahahahha), cukup bikin kagum. Track record beliau terbilang baik dan gak neko-neko. Maka bagi saya vote ke beliau adalah pilihan yang bijak.


Agus Harimurti Yudhoyono sebenarnya juga bagus. Saya mendapatkan cerita indah dari seseorang tentang dia yang low profile banget dan tenang. Tapi lagi, arahan dari partai saya untuk mendukung pasangan no 3. Awalnya males sih ya, tapi setelah ikut kampanye putaran 1 di deket rumah eh kok jadi suka mereka ya? Maka gas poll deh tuh share yang bagus2 tentang beliau. Simpatinya lebih kepada Bang Sandi sebenarnya...hahahahha...


Untuk calon yang SAYA GAK MAU SEBUT NAMANYA mending gak usah dibahas or ditanya gimananya. Al-Qur'an Kitab Suci agama saya dia nistakan, apalagi umatnya ntar. Bisa-bisa makin ditindas deh. Tapi anehnya beberapa temen Chinese and nonis gw di facebook berkoar2 kalau keadaan menjadi baik dengan adanya si penista ini. Dia bilang kali gak kotor lagi, ini itu mudah, sampai yang terbaru mereka bilang Jakarta anti banjir, bla bla bla....Sekedar tau ya, paradoks pengukuran dia itu wilayah rumahnya yang sebagian besar dihuni orang2 China kaya. Yaeyalah.... loh gak sekalian bilang, REKLAMASI itu kemajuan juga.


Aneh bin ajaibnya, ada ya, orang-orang yang mengaku beragama Islam, tapi bela mati-matian PENISTA ini. Benci FPI setengah mati dan bilang organisasi itu bukan representasi dari umat Islam, lah emang si penista itu representasi umat Islam? Ih, gak mikir banget ya?


Ada lagi anak-anak baru kerja di lingkungan hedonis dan liberal yang terpengaruh teman-teman mereka mendukung nomer 2. Mereka menshare yang mereka bilang UP 2 DATE, padahal banyakan hoax nya. Mengklaim diri mereka cerdas, padahal otak mereka KW. wkwkwkwkw.... Hadeeehhh.... jadi kacung taipan aja bangga!


Saya sendiri sih males banget konfrotansi langsung dengan mereka. Males ngasih komen or tag2 mereka. Tau sendiri kan, kalo orang dungu, sebagaimana pun dia dikasih tau yang baik gak bakalan dia berubah. Kalau dalam Al-Qur'an dikatakan, hingga onta masuk lubang jarum pun mereka gak bakal berubah. Udah dungu ya dungu aja.


Saya lebih memilih Shout out di akun saya pribadi. Mengungkapkan opini saya dengan bahasa tulisan yang kasar maupun penuh sindiran. Yang tersindir banyak sih, tapi ya i dont give a damn. Silahkan berstatemen di akun kamu masing2.


Akhirnya pagi ini saya pun bersemangat untuk menuju TPS. Malam sebelumnya tetiba pengen buat baju yang agak bedaan, maka saya buat kaos dengan Hastag : MUSLIM VOTE MUSLIM. Sempat ditegur untuk mengganti baju, namun saya RESIST dong, baju saya bukan kampanye. Baju saya menunjukkan statement saya. Bedain dong!


Dan I voted number 3! Dengan visi misi beliau yang menurut saya kredibel dan menarik, memajukan Jakarta memajukan warganya. Calon yang menurut orang2 penonton debat, katanya bagus. Saya sendiri malas nonton debat karena di rumah TV sudah dimuseumkan semua... hahahaha...


Memilih pemimpin sendiri, bukanlah memilih yang tampak pencitraan saja. Udah capek hati hayati Bang sama pencitraan. Keliatannya bagus tapi otaknya kosong. Programnya merampok rakyat, melecehkan ulama, memakmurkan taipan, lelah bang...lelahh... (sinetron mode on).


Memilih pemimpin harus berdasarkan agama dan akhlaknya. Bagaimapun juga pemimpin yang hobinya marah-marah bukan pemimpin yang baik. Sesuatu kesalahan itu bisa diselesaikan dengan baik2, bukan dengan marah2. Tegas tidak melulu marah. Jadi kalau kebanyak marah, sudah bisa dipastikan SAKIT JIWA! Apalagi marah-marahnya dibarengi kata-kata kotor, TA*K, BEG*, TOLO*, IKAN TONGKO* wkwkwkwk.... Hiyyyy syerem... sakit jiwa level dewa itu mah.


Pemimpin itu harus yang sesuai Al-Qur'an. Bukan penista agama. Bukan yang sudah berbuat salah meminta maaf eh berbuat salah lagi (Aho* bangeeettsss). Haruslah yang adil, dengan wajah yang teduh dan tenang. Beragama Islam menjadi syarat wajib bagi kita. Bukan rasis ataupun intoleran tapi sesuai yang ada di Al Maidah ayat 51. Jikapun mengusung non Islam, maka mesti diliat track record dan kemaslahatannya. Untuk masalah ini saya mengikut ulama dan qiyadah saja. Tak paham ai lah!


Jadi kalau ada yang bilang, Pemimpin Non Muslim yang penting gak korupsi, salah besar. Lo liat tuh, rata-rata penilep uang negara siapa? Gegara lo dibohongin sama aksi marah-marahnya trus lo buta. Trus pas ada muslim yang (diduga) korupsi elu langsung membabi buta. Hadeeehhh cabeee deh....(sodorin Kaca).


So, apa yang saya pilih hari ini saya merasa sesuai dengan aspirasi saya. Pilihan saya ini didukung ulama dan didukung bukan hanya umat Islam, tapi agama lain, ras lain, dan suku lain. Yang beragama Islam ada juga sih yang mendukung no 2, tapi ya Islam gitu deeehh.... mabok oke, sholat gak oke.


Semoga setelah hari ini, keinginan untuk mempunyai Gubernur baru sekelas Ridwan Kamil bisa terwujud. Bukan yang anti Islam, hobi marah-marah, suka ngomong kasar, atau pencitraan abis. Udah gak zaman!


Sekarang ini zamannya Gubernur yang humanis, humoris, bekerja visioner dan dekat dengan rakyatnya (bukan dengan golongannya ya) ditambah yang ganteng dan kece. Jadi klo elo gak kece mending nyebur sana di laut REKLAMASI! wkwkwk


Dan buat masyarakat Jakarta, awasi terus ya Pilkada ini. Gak mau kan hancur 5 tahun kedepan demi orang yang berbuat curang. Ayo kita semakin cerdas! Biar para koruptor itu bikir 14562437x sebelum dia berbuat macam-macam dengan warga Jakarte!


Pilihan anda hari ini menentukan masa depan anda di yang akan datang dan menentukan dibarisan mana anda akan berada di akherat kelak. Tentukan pilihan anda seumur hidup dari sekarang!***(yas)



Depok, 15th of February 2017
at Dapur Boenda, 13.51 pm







Sneak peak jari yang ternoda :










Done Voting






Thursday, February 9, 2017

A Clean Girl (A tribute to Lindsay Lohan)





Akhir-akhir ini jagad medsos dihebohkan dengan penampilan "Islami" salah seorang artis wanita asal Amerika, Lindsay Lohan. Tetiba Lindsay jadi sering mengucapkan salam yang diulang-ulang setiap kali dia memosting foto2nya di instagram. Tak hanya itu saja, Lindsay juga memposting fotonya mengenakan scarf khas wanita Turki. Dalam kesempatan yang lain, Lindsay kepergok membawa kitab suci Al-Quran (dear Pak Gubernur di negeri antah berantah, tuh belajar dari Mbak Lindsay).

Tapi apa yang menyebabkan Lindsay Lohan yang biasa disingkat menjadi Lilo ini berubah tiba-tiba? Padahal dulu juga pernah ada rumor Paris Hilton berkerudung dan ke Mekah, Angelina Jolie berkerudung di Pakistan dan Afganistan, Mbak Janet Jackson memakai baju gamis, terlebih dahulu. Tapi kenapa malah mbak Lilo ini yang menjadi heboh banget? Yuk kita telisik.

Lindsay Lohan memang tidak terlihat cantik super wah versi orang-orang Asia. Kecantikan sempurna itu bagi masyarakat Asia itu yang seperti Jeng Katy Perry, Taylor Swift atau Britney Spears (jadul banget ini mbak Britney :) ). Tapi bagi masyarakat USA, raut wajah seperti Lilo ini masuk kategori natural beauty. Cantik yang bukan hasil dari permak wajah. Freckless di wajah, warna rambut merah jagung, dan mata yang besar, bagi mereka itu ajib banget. Kecantikan yang unik yang tidak seperti biasanya. Maka jangan heran kalau Mbak Lilo ini begitu ngetop disana. 

Karier mbak Lilo ini dimulai saat dia menjadi bintangnya Disney. Menjadi bintang cilik dengan label Disney merupakan impian bagi setiap anak yang ada di USA. Kebanyakan jebolan Disney ini sudah besarnya menjadi artis top seperti Christina Aguilera, Britney Spears, Justin Timberlake, dll. Ketenarannya semakin menjadi setelah film anak-anak yang dibintanginya PARENT'S TRAP menjadi box office. Akting si kecil Lilo sebagai identical twin membuat banyak orang memprediksi, "She's gonna be a star!".

Film Lilo yang lain adalah FREAKY FRIDAY yang dibintangi bersama aktris Halloween, Jamie Lee Curtis. Film yang kembali menjadi box office ini semakin menguatkan akting Lilo. Kemudian disusul dengan film CONFESSION OF TEENAGE DRAMA QUEEN yang bercerita banyak tentang dirinya. Setiap film yang dibintangi Lilo pasti laris manis.

Puncak kejayaan Lilo adalah saat film MEAN GIRLS yang dibintanginya bersama Rachel McAdams, Amanda Seyfried, Lacey Chabert, dll menjadi booming. Peran Lilo sebagai Cady, yang sering dibully oleh genk Regina George selalu diingat oleh orang. Bahkan muncul istilah khusus pada orang yang melakukan bullying kepada orang lain sesuai yang ada di film ini. Lilo pun semakin dipuji-puji dan menjadi bintang di masa depan. Bayangkan saja, film dengan budget 17 juta dollar berhasil meraup keuntungan 129 juta dollar.

Bertepatan dengan aktingnya di dunia film yang semakin berjaya, Lilo pun menjajal keuntungannya di dunia tarik suara. Albumnya "SPEAK" lahir di tahun yang sama dengan film MEAN GIRLS. Album ini berhasil mencapai nomer 4 di US. Singelnya yang terkenal adalah RUMOURS dan OVER. Lilo berhasil menancapkan jejaknya di bidang musik. Image yang terbentuk pun positif, Lilo si gadis baik dan bersih.

Namun semua itu pun terjadi. Perceraian kedua orang tua Lilo, Michael dan Dina Lohan, setahun setelah kesuksesan Lilo. Hal inilah yang membuatnya menjadi terpuruk. Dia sempat mengeluarkan single pengakuannya tentang perceraian kedua orangtuanya yang berjudul CONFESSION OF A BROKEN HEART yang menceritakan akibat yang dideritanya dengan perpisahan kedua orang tuanya. Lilo sepertinya terpukul dengan sikap yang diambil kedua orang tuanya itu. Apalagi Lilo terbiasa hidup bahagia, kejadian ini serasa tidak siap dia terima. Keadaan semakin runyam dengan adanya perebutan harta gono gini yang dilakukan kedua orang tuanya.

Disinilah mulai masa kelam Lilo terjadi. Image Lilo sebagai gadis baik-baik berubah seketika. Dia mulai ugal-ugalan. Berita yang ditulis paparazzi pun hampir semuanya negatif. Terlebih setelah dia berpisah dengan long time partnernya, Wilmer Valderrama. Dunia gelap seorang Lilo semakin gelap. 

Tercatat Lilo pernah terlibat hal-hal yang shame herself. Lilo jadi partyholic, suka mabok, dll. Sampai akhirnya dia harus masuk Panti rehabilitasi. Tapi keluar dari panti, Lilo malah ketangkep lagi karena mengemudi dibawah dan kepemilikan obat-obatan. Lilo pun pergi ke meja hijau dan harus menjalani aksi sosial selama 84 jam. Tak sampai disitu, peristiwa bolak balik ke polisi dan masuk ke persidangan untuk kasus-kasus drugs, drunk, dan kekerasan masih terus terjadi. Masih pada inget kan saat dia melempar minuman dan memaki para paparazzi yang mengejarnya? Pokoknya Mbak Lilo ini bener-bener rusak deh.

Belum lagi kabar hubungannya dengan Samantha Ronson, seorang DJ. Mereka dikabarkan lesbian. Film yang dibintangi Lilo pun lebih banyak yang buka-bukaan. Dan jarang yang box office. Lilo pun mulai galak sama siapa saja. Kasus2 kekerasan yang dilakukan oleh dia kerap banyak terjadi. Puncaknya Mbak Lilo harus masuk penjara dan ke panti rehabilitasi lagi. Sepertinya semua pemberitaan Mbak Lilo rentang tahun itu berpusat pada negativitasnya saja. 


Foto mugshoot Mbak Lilo


Sampai akhirnya Lilo keluar dari penjara dan dinyatakan sober pada tahun 2013. Dia melakukan talk show dengan Chelsea Handler. Penampilannya sudah tidak urakan lagi. Dia kembali menjadi si gadis baik-baik. Dia pun mulai ikut meramaikan dunia politik dengan cuitan2 nya. 

Mbak Lilo pun mulai ramai dibincangkan kembali saat kepergok paparazzi sedang membawa Al-Quran di genggaman tangannya. Dia dikabarkan sedang mempelajari Agama Islam juga. Al-Qur'an itu berasal dari seorang temannya yang tinggal di London.


Mbak Lilo kepergok membawa Al-Quran


Dalam sebuah wawancara di acara talk show, Lilo menjelaskan bahwa Al-Quran adalah pelipur lara bagi dirinya dan dia merasa aman saat membacanya. Dia juga merasa tenang setelah membacanya. Mbak Lilo juga sering mendengarkan lantunannya lewat hapenya. 


"My intention wasn't to hold a religious book. I was just holding a religious book, but people in America didn't like it, they judged me for it and were saying nasty things. (The Quran was) a solace and a safe thing for me to have,"

Mbak Lilo juga pernah belajar puasa selama 3 hari saat beliau berada di Kuwait. Dia mengatakan puasa itu berat, tetapi baik baginya. Tak cukup sampai disitu, Lilo pun bergabung dengan misi kemanusiaan dengan membantu para pengungsi syiria, korban kekejaman Bashar Asad. Dia menghabiskan waktu liburannya di Turki untuk misi kemanusian pengungsi Syiria. 

Seiring dengan pendekatannya dengan Islam, akun instagram Lilo pun banyak memposting foto2 dirinya dengan pengungsi Syiria. Kegiatan Lilo ini juga mengantarkannya bertemu dengan Presiden Turki, Recep Erdogan dan ibu negara. Lilo berhasil mengembalikan kembali image positifnya.

Kemudian dunia dikagetkan dengan postingan Lilo memakai jilbab saat berfoto dengan seorang ibu pekerja sosial. Di bawah foto itu tertulis kalau Mbak Lilo diberikan headscarf itu oleh si Ibu dan dia pun memakainya. Berita ini lalu dikaitkan dengan convert nya Mbak Lilo. Belum lagi Mbak Lilo jadi sering menulis "Alaikum Salam" pada setiap postingannya. Namun berita Mbak Lilo masuk Islam masih belum terjawab.


Mbak Lilo berhijab


Mbak Lilo kembali membuat heboh dunia selebriti saat dia menghapus semua foto di akun Instagramnya! Padahal terakhir saya masih melihat postingan Mbak Lilo yang sedang membangun sebuah villa di Bali. Di akun itu hanya tersisa tulisan "Alaikum Salam". 


Mbak Lilo menghapus semua postingan di akun Instagramnya

Sebenarnya Mbak Lilo ini bukan orang pertama yang suka dengan salam gaya muslim ini. Jauh sebelum Mbak Lilo, penyanyi Sherryl Crow malah pernah membuat sebuah lagu dengan judul "Peace be upon Us" yang artinya "Assalamu'alaikum". Tetapi gaungnya memang tidak seheboh Mbak Lilo.

Pada saat dia memposting gambar di Instagram lagi, dia memuat foto dirinya dengan Presiden Erdogan dan ibu negara serta seorang anak pengungsi Syiria. Tak lama diikuti dengan postingan beliau yang mengutip hadits nabi. Orang2 semakin yakin bahwa Lilo sudah masuk agama Islam.




Bagi saya sendiri ini adalah perubahan yang sangat baik dari Lilo. Dia menemukan kedamaian kembali setelah bersentuhan dengan Islam. Persis yang tergambarkan dalam sebuah ayat :

Allah adalah wali/penolong bagi orang-orang yang beriman, Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya. Adapun orang-orang kafir maka penolong-penolong mereka adalah thaghut, yang mereka itu mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan-kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqarah: 257)

Dalam dunia ketergantungan obat, orang yang sudah bersih dari obat dan tidak tergantung lagi maka diberi istilah "sober" atau "clean", dan Lilo benar-benar sudah CLEAN. Dia mengubah image MEAN GIRL menjadi CLEAN GIRL. Keren banget!


Rain came pouring down when I was drowningThat's when I could finally breatheAnd by morning gone was any trace of you,I think I am finally clean
-Clean, Taylor Swift- 

Islam itu hadir pada saat Lilo sedang mencari cahaya dari gelapnya hidup. She found a light in the end of the tunnel. Cahaya ini membawanya pada kedamaian hidup dan mengembalikan kembali hidupnya yang dulu pernah hilang. 

Al-Quran telah menenangkan gundah, resah, dan gejolak dalam dirinya. Benarlah bahwa Al-Quran itu adalah syifa, penyembuh/obat. Maka Mbak Lilo menapaki hidupnya kembali dengan penuh aura positif dan jiwa yang tenang. Ditambah lagi dia mengaktifkan dirinya pada aktivitas kemanusian dengan menolong pengungsi Syiria. Dikelilingi aktivis kemanusian Turki yang kebanyakan beragama Islam, menjadi Mbak Lilo semakin akrab dengan nilai-nilai Islam.

Akhirnya, Mbak Lilo semoga segera mendapat hidayah ya. Dia sudah berada di jalan yang tepat, semoga banyak yang membimbing dia untuk istiqomah dan tak berubah haluan kembali. Aamiiin. Sungguh, Mbak Lilo telah kembali menjadi diriya yang dulu, bahkan lebih baik karena concern nya terhadap Islam. Awesome! Kamu benar-benar keren mbak Lilo!***(yas)




Jakarta, 8th of February 2017
at my room, 00.11 am




Berikut saya berikan video wawancara Mbak Lilo :





Wawancara dengan TV Kuwait :



Lagu "Peace Be Upon Us" by Sherryl Crow :





Wednesday, February 8, 2017

A Bunch Of Poetry





MERINDUKAN CINTA


Aku menantimu pada waktu pagi
Saat kuncup itu merekah menjadi sebuah bunga matahari

Aku menunggumu pada waktu siang
Saat cinta itu sudah disepertiga akhir dari buku abadi kehidupan

Aku mengejamu pada malam hari
Saat kangen ini berbuncah rasa sakit karena tak tahu kemana dia akan berlabuh

Menantimu ada keniscayaan
Bagai api jiwa yang kau bakar pada tala yang rapuh

Hingga mata ini mendidih di titik tertinggi
Menjerit tajam pada bibir yg terbiasa bisu
Dan ceracau tanpa gumam pada nyanyian rindu yang tertiup angin

Menunggumu bagai pagi yang tersenyum pada awan kelabu
Lalu hujan membasahi desah desah rindunya

Tak terapal mantra kangenku
Pada jejak jejak hati yang tertulis abadi dihatiku
Tapi ku tak tahu milik siapa


Jakarta, 11th of January 2017

at home, 15.55 pm


DOSA-DOSA YANG BERGUGURAN


Dosa-dosa kita terlalu banyak...
Kita ciptakan setiap hari dalam gerak kita
Kita nadakan dalam senandung hidup kita
Kira rangkai dalam ucapan yang bahkan tak terlisankan

Lalu kita saling menjabat
Merangkai jiwa di dalam hati dan sanubari kita
Menyatukan hati kita yang bersemburat cahaya iman
Entah apakah pada saat itu hati kita sedang bersinar,
atau hitam laksana mendung yang menggulung

Ketika kedua tangan kita menyatu
dosa-dosa tak terlihat itu menguap meninggalkan tempatnya
mengurangi tempat hati-hati kelam kita,
hati yang tiap kali menjadi hitam jika dosa itu melekat
Dosaku berguguran, dan dosaku berguguran
layaknya dedaunan kering yang melayang lepas dari tangkainya

Adakah yang lebih indah dari berjabat tangan?
Saat hati-hati membuka jalan untuk bertaut
Saat eratan kita mendamaikan hati yang gelisah
Saat tatapan mata kita bersinar indah karena saudaramu
Saat dosa-dosa kita berguguran semakin banyak

Namun adakalanya,
Saat jabatan tangan itu justru melukai
Saat ukhuwah hanya terucap saja,
saat cinta saudara sebuah khayalan indah saja
Saat benci dan amarah menggelora di dalam dada
Saat hati tersakiti oleh puluhan ribu duri karena ucapaan atau tingkah laku

Kembalilah....
Gugurkan dosa-dosa itu,
walaupun serasa tanganmu memegang bara api yang sangat panas
Namun dosamu tetap berguguran
Dan perlahan kau akan temui sebuah pelangi indah di sanubarimu
Karena memaafkan dan berjabat tangan adalah pelangi yang terukir untukmu
Dan kau yang harus menciptkan sendiri

Berjabatlah,
Dalam kondisi hati sehat atau sakit
Bukan karena temanmu, bukan karena gurumu,
tapi karena Allah, Rasul dan dirimu sendiri
Karena jabatan tanganmu
mengartikan sebuah makna yang mendalam

dosa-dosa yang berguguran...

Itu lebih indah,
daripada hanya sekedar memendam api permusuhan
yang kelak akan membawamu pada orang-orang yang
tak dicintai-Nya...



Jakarta, 27 October 2011.
At my room, 15.01 am, menjelang Ashar


UKHUWAH

Pagi ini dalam taman surgawi
Kulihat pucuk-pucuk ukhuwah mulai bermekaran
Rona cinta terpancarkan dari beningnya hati
Hasrat jiwa yang menggelora tak tertahankan 
Untuk mengatakan cinta
Terbingkai indah dalam kasih sayang Ilahi Robbi

Siang ini pucuknya sudah mulai merekah
Menerbarkan aroma cinta yang terlihat indah
Membuat setiap mata ingin menatapnya penuh kasih
Menelusuri ruang jiwa terdalam dan mengisi kekosongan jiwa

Sorenya ukhuwah sudah menjadi bunga
Dengan balutan ketaatan dan ketaqwaan
Dihiasi rasa takut dan keimanan yang suci
Terangkai di dalam sanubari akan ketulusan fitri
Hingga detik pun tersa tak bertepi

Dan selepas malam dia sudah berdiri sendiri
Memasuki hati-hati setiap insan yang kering
Dan menyiramkannya dengan kasih
Hingga masanya diri ini
Pantas untuk disebut insan beriman




Jakarta, 11 Desember 2003


DIA MASIH DI SITU

Acapkali jiwa ini gundah
Menunggu tatapan mata-Nya
Acapkali jiwa ini resah
Ingin mendapat cahaya-Nya

Ada dua dalam setiap gerakan
Satu untuk-Nya dan satu untuk yang lain
Jiwa ini semakin resah
Gundah dan gelisah
Mengira Dia akan berpaling
Dan semua gerakan menjadi sia-sia
Tak berarti

Tapi…
Dia masih disitu
Menatap hamba-Nya dengan penuh kasih