Friday, February 16, 2018

Bunda Cinta 2 Kodi : Harta yang paling berharga adalah ...



Pernah bertanya-tanya darimana nama produk busana “KEKE” didapat? Kalau pernah berarti anda sama dengan saya. Kalau anda belum tahu jawabannya, maka mulai tanggal 8 Februari 2018 hadir film “Bunda : Cinta 2 Kodi” yang merupakan film biopik dari pengusaha Ika Kartika, pemilik produk busana muslim “Keke”.

Film dibuka dengan perkenalan singkat, antara Tika dengan Farid di sebuah kereta jabodetabek. Kemudian mereka menjalin pernikahan dan memiliki anak. Namun saat Tika sedang mengandung anak kedua, Farid meminta izin Tika untuk emnikah dengan wanita pilihan ibunya, Alina. Tika yang tidak mau dimadu akhirnya meminta Farid untuk meninggalkan rumahnya.

Tika adalah wanita yang sangat tangguh, dia masih melakukan pekerjaan walaupun sedang hamil tua. Setelah anak keduanya, Alda, lahir, Farid kembali lagi kepada Tika. Tika akhirnya mengizinkan Farid untuk kembali lagi padanya dan membina rumah tangga. Ide untuk membuat busana muslim hadir saat Tika melihat rancangan baju yang dibuat oleh Amanda, anaknya. Ditambah lagi saat itu ibu-ibu yang berada di lingkungan rumahnya meminta bantuan pekerjaan dari Tika. Maka Tika pun memiliki ide untuk membuat baju muslim untuk anak.

Ternyata dalam perjalanan membangun usahanya, Tika mendapatkan banyak kendala yang bahkan mengancam keharmonisan rumah tangganya. Sifat Tika yang keras, ego tinggi, dan ambisius membuat Farid merasa direndahkan, apalagi Farid belum memiliki pekerjaan tetap. Maka akan suatu klimaks, Farid memutuskan untuk pergi dari Tika.

Tika nyaris putus asa dan merasa gagal, namun dorongan dari asisten rumah tangganya dan ibu-ibu yang telah ditolongnya, maka Tika akhirnya bangkit kembali. Pada satu moment yang sangat dinanti-nantikan, Kids Fashion Week, Tika harus memutuskan apakah memilih untuk tetap berada di acara bergengsi tersebut atau memilih kembali kepada keluarganya?

***

Film ini diangkat berdasarkan dari novel laris “Cinta 2 Kodi” karya Asma Nadia yang menceritakan awal mula perintisan produk Keke dari 2 kodi saja. Penyutradaraan diserahkan kepada Ali Eunoia dan Bobby Prasetyo yang merupakan pendatang baru bagi perfilman Indonesia. Ada beberapa catatan yang ingin saya tulis usai menonton film ini. Berikut adalah ulasan saya.

KEKURANGAN

1. Cerita yang menurut saya terlalu datar. Sosok Tika yang sebenarnya sangat inspirasional itu menurut saya dibuat dengan standar saja. Padahal jika film ini difokuskan pada usaha Tika dan keberhasilan membina keluarga, maka akan sangat booming sekali. Walaupun film ini masih asik ditonton tapi menurut saya belum total banget mengangkat sosok Tika-nya.

2. Klimaks yang kurang greget. Klimaksnya menurut saya adalah saat Farid memutuskan untuk membawa anak-anaknya pergi ke Jepang, dan Tika sudah menyerah dengan keadaan. Ditambah lagi saat itu hadir Lina yang justru menimbulkan kecemburuan dari Tika. Namun kesombongan Tika justru yang akhirnya membuat dia semakin kehilangan keluarganya. Di adegan ini sebenarnya bisa dibuat lebih berdarah-darah yang menguras air mata penonton, tetapi baru aja air mata keluar tiba-tiba udah berganti adegan lain. Jadinya nanggung dan kurang greget.


Sejauh saya nonton film ini mungkin hanya ini yang mengganggu saya. Sekarang saya akan memberikan beberapa kelebihan dari film ini.


KELEBIHAN

1. Sinematografi yang sangat bagus sekali. Serius tidaknya film itu dibuat biasanya dilihat dari sinematografinya. Untuk film ini benar-benar memanjakan mata saya dalam urusan sinematografinya. Gambar-gambar kereta yang diambil dengan angle yang bagus dan gambar-gambar penunjang lainnya yang menurut saya keren abis. Camera close in dan close up nya pun bagus sehingga saya benar-benar bisa menikmati film ini.

2. Akting yang kuat. Acha Septriasa menunjukkan jam terbangnya yang tinggi sebagai salah satu artis terbaik negeri ini. Perannya sebagai seorang wanita karier sekaligus Ibu rumah tangga membuat saya yang menontonnya bener-bener menyelami perasaan Tika. Terutama saat adegan Tika menjemput anak-anak di tempat Farid bekerja dan anak-anak memutuskan tidak mau pulang. Itu meleleh bangetss! Bener-bener juara deh aktingnya Acha! Akting Ario Bayu pun tak kalah apik. Ario yang biasanya berperan akting atau drama aksi, kali ini menunjukkan kelasnya sebagai aktor yang bisa memerankan seorang ayah yang baik. Peran-peran tambahan yang lain pun juga baik, termasuk anak-anak Tika dan Farid.

3. Inspiratif. Ceritanya memang sederhana, bagaimana perjuangan Tika membangun bisnisnya sekaligus merawat rumah tangganya. Paling tidak ini bisa menjadi inspirasi bagi wanita-wanita karier di luar sana bahwa menjadi wanita karier itu penting tapi jangan sampai mengorbankan rumah tangga. Perjuangan Tika juga menggambarkan bahwa impian itu bisa diraih dengan usaha yang sungguh-sungguh.

4. Menguras air mata. Iya, beneran. Bukan menguras air banjir ya…hehehe… Awal air mata itu dikuras adalah saat Farid meminta izin kepada Tika untuk menikah lagi, seterusnya dan seterusnya sampai adegan yang benar-benar saya gak bisa lagi untuk menahan air mata (awalnya saya tahan-tahan…hahaha). Jadi dijamin banget usai kamu nonton film ini, mata bakalan sembab, terutama buat kaum hawa. Yang pasti juga kita akan rindu dengan ibu kita dan membayangkan perjuangan beliau yang sungguh luar biasa hebat.


Intinya film ini adalah reccomended bangets! Sederhana tetapi penuh makna. Intinya adalah seperti motto dari keluarga cemara, “Harta yang paling berharga adalah keluarga”. Bener bangets! Bagaimanapun suksesnya karier kita, maka jika tidak diimbangi dengan keluarga yang penuh cinta sama saja bohong. 


Keluarga adalah di mana kita merasa nyaman dan dicintai. Benarlah apa yang dikatakan dalam Al-Qur’an : jagalah diri dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (QS. At-Tahrim : 6). Karena itu kita diperintahkan untuk menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Setiap orang tua akan ditanyakan dan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan anak-anaknya. Semoga saja kita bisa menjaga keluarga kita agar tidak masuk ke dalam api neraka.


Btw, tentang keluarga, saya sendiri belum berkeluarga loh…hahaha… Jadi curhat deh (doain segera ya!). Ya, udah yang penting nonton film “Bunda, Cinta 2 Kodi” ya! Film bagus bagi yang sudah berkeluarga maupun belum berkeluarga. Pokoknya banyak hikmah dan inspirasinya deh usai nonton film ini.

Berikut nilai yang saya berikan untuk film ini :

Akting 9/10
Skenario 8.6/10
Cinematografi 9/10
Overall 8.5/10


Hayuk nonton segera sebelum turun layar!***(yas)




Bekasi, 16th of February 2018
16.10 @MhCoffee
Itu orang kangen gak yaa…. LOL.