Sunday, April 29, 2018

Movie Review : Avengers Infinity War - Film Kebanyakan Hero (SPOILERS ALERT)


 
picture courtesy from Google


Pada akhir film Avenger yang pertama, di post credit scene nya muncul Thanos yang menggambarkan film ini akan berlanjut dengan memburu Thanos sebagai musuh utamanya. Selang beberapa tahun kemudian, setelah masing-masing memiliki filmnya sendiri-sendiri, maka tahun ini munculah Avengers : Infinity War yang digadang-gadang akan menjadi box office di tahun 2018. Nah, kira-kira gimana ya film ini? Let’s check my review!


Setelah kehabisan tiket di hari kedua pemutarannya. Ya iyalah, saya datang ke bioskop jam 18.00 sedangkan film yang saya incar yang 18.35 (waktu aman bagi saya karena selepas sholat maghrib). Namun, saya berharap ada satu kursi yang “nyempil” karena saya kan seorang diri (baca : jomblo). Namun nyatanya, kursi yang kosong ada di deretan paling depan. Langsung deh saya batal nonton.

Kemudian baru hari sabtu saya bisa menonton film ini bersama bocah-bocah di kelas saya. Eh, gak disangka saya malah gak bisa nonton karena kurang beli tiket! Saya kira yang ikut nonton hanya 8 orang termasuk saya, nyatanya saya menjadi orang kesembilan. Mau beli tiket dengan jam pertunjukan yang sama, lagi-lagi hanya sisa bangku paling depan. Ya sudah, akhirnya saya mengalah, menonton di show berikutnya.

Film dibuka dengan adengan Thanos dan Black Order berhasil mengalahkan Asgard. Mereka meminta Loki untuk menyerahkan Tesseract stone yang dulu pernah dimilikinya. Thor yang pada film singlenya kehilangan martil andalannya ditahan (dan anehnya kenapa gak dibunuh ya sama Thanos dkk? Apalagi saat ditangkap sikap si Thor ini nyebelin banget). Pada saat Loki akan menyerahkan batunya, datang bala bantuan yang tidak diduga. Namun bala bantuan itu justru kalah oleh Thanos dan dengan kekuatan sisa dari penjaga Asgard, bala bantuan berhasil dikembalikan ke negeri asalnya. Tragedi di asgard ini berakhir dengan dibunuhnya Loki.

Fase kedua yang menjadi incaran adalah batu yang dipakai oleh Dr. Strange. Lagi-lagi yang bikin saya BT banget (dan beda banget sama film solonya si Strange), Dr Strange malah “belagak” mau menjadi juru selamat dengan tetap menahan batu itu. Kalau ketahuan batu itu bikin orang jadi jahat mending dihancurin aja yekan? Akhirnya Dr Strange dan Iron Man ples Spidey keangkut kapal Maw. Anehnya lagi, Dr Strange kan bisa buka portal ke tempat-tempat lain ya? Kenapa disini dia benar-benar kayak orang gak berdaya gitu. Jadi kayak lemah gitu deh! Untungnya kharisma Benedict Clumberbatch memaafkan ketololan dari Dr Strange. Udah tau mau ditangkep, pergi kek kemana.

Next, scene di Scotland saat Wanda dan Vision lagi berduaan. Tiba-tiba keduanya diserang oleh anggota Black Order karena ingin mengambil batu yang ada di jidat Vision. Disinilah keduanya dibantu oleh anggota Avengers yang lain, Captain America (Chris Evans beneran kece badai), Black Widow, dan Falcon. Sayangnya saat kedua anggota black order itu udah terdesak, eh malah dibiarin kabur. Biar durasi filmnya panjang kali yee…

Adegan di Wakanda pun begitu. Saat Avengers sepakat mengambil batu di jidat Vision tanpa harus melukainya, maka tempat terbaik adalah WAKANDA FOREVER! T’Challa dan semua krunya bersedia melawan alien-alien gak jelas itu yang jumlahnya ribuan. Di adegan ini kembali saya menjadi gak suka sama T’Challa yang kesannya sekedar ditempel aja. Wakanda itu bukannya tempat yang susah dicari ya? Kok tetiba para Black order itu gampang banget nemuin. Ditambah lagi Wanda kok jadi lemah banget sih. Padahal, kalo aja dia ngerelain Vision “pergi” paling gak dia udah nyelametin dunia. Nanti bisa deh cari penggantinya Vision (apa sih gw?). Hehehe. Untung aja pas keadaan terdesak datang Thor yang sudah punya senjata baru.

Genk Guardian of Galaxy pun begitu. Mereka nyaris aja berhasil mengalahkan Thanos kalo aja gak dirusak sama sikap sentimentil Quill. Cuma gegara dia tahu kalau Gomorra sudah wafat eh dia malah jadi emosional gitu. Yaelah, jaga diri aja gak bisa, gimana mau jaga galaksi. Lol. Akhirnya gegara kegagalan itu, Thanos berhasil mendapatkan batu yang dimiliki Dr Strange. Gomorra sendiri terjebak sikap sentimentil dengan ayahnya itu. Kalau aja dia langsung ngebunuh ayahnya udah deh beres. Hahaha.
Anehnya, Nebula yang awalnya gak berdaya sama sekali pas diikat sama Thanos, eh pas Thanos dan Gomorra pergi tetiba dia punya kekuatan buat melarikan diri. Hallaawww, dari kemarin ngapain aja mbak Nebula???

Di akhir film, setelah Thanos berhasil mendapatkan kelima batu akiknya, eh batu infinity nya, dia malah gak langsung membunuh para avengers itu. Alih-alih ngebunuh Avengers, dia malah plesiran ke Filipina. Mungkin dengan melihat sawah-sawah di ladang hatinya akan lembut kembali (eaaa…eaaa…). Secara dia udah berambisi menjadi penguasa dunia, masa nangis sih pas ngorbanin anaknya. Mesti belajar sama Fir’aun nih kayaknya si Thanos gimana jadi orang yang berambisi. Wkwkwk.

Ujung-ujung, entah kenapa tetiba banyak superhero yang menjadi butiran debu. Gak tau deh maksudnya apa. Tapi feeling saya sih mereka gak mati. Kecuali seperti Loki, Vision, penjaga Asgard yang jelas-jelas dibunuh oleh Black Order dan Thanos.

Eh, jangan keluar dulu setelah filmnya abis. Kamu wajib banget baca itu orang-orang yang bikin film ini jadi absurd. Nah, kejutan di akhirnya, kamu akan melihat post scene, ketika Nick Fury dan Maria Hill menjadi debu. Eh, sebelum menjadi debu si Nick ini sempet ngepage (haree genee pake pager…wkwkwkw) seseorang yang ternyata adalah KAPTEN MARVEL! Konon Kapten Marvel adalah salah satu hero yang terkuat juga di alam semesta. Ya, seimbang lah buat melawan Thanos. Tapi pertanyaan terbesar saya adalah, Nick, kenapa kamu gak hubungin Kapten Marvel dari kemaren??? Kenapaaaa???? Nunggu semuanya jadi butiran debu baru deh kamu hubungin dia. Jangan-jangan dia lagi sibuk shopping and tutorial make up ya? Lol.

Intinya (lagi-lagi) saya merasa gak banget sama film besutan Marvel ini. Skenarionya menurut saya buruk. Joke-joke nya si Hulk garing abis! Keliatan banget kalau film ini pengen banget box office dan meraih keuntungan sebanyak-banyaknya. Banyaknya hero yang hadir pun bagi saya mubazir banget! Dari semua hero yang hadir, masa sama Thanos aja kalah sih. Padahal kekuatan dia cuma di sarung tangan. Kalo sarung tangannya dilepas gampang deh dikalahin. Lebih gak bangetnya lagi, ada yang hero yang emosional banget, padahal dunia udah mau kiamat gegara Thanos, tapi mereka malah sentimental gitu. Bikin gregetan.

Ditambah lagi pertarungannya yang nanggung. Itu Bruce udah dapet kostum baru kenapa masih oon juga ya? Hahaha. Bagi saya yang menyelamatkan film ini adalah Kharisma Benedict Cumberbatch, ketampanan Chris Evans, dan kekerenan Elizabeth Olsen. Selebihnya, ke laut aja deh. Bahkan saya yang ngefans sama T’Challa aja sampe ilfil dengan peran dia yang giru-gitu doang. Oiya, Nikia nya kemana ya?

Ya udah, sekarang kita kasih nilai untuk film ini :


Akting 7/10
Skenario 6/10
Cinematografi 7/10
Overall 7/10


Buat kalian yang mau menonton film ini mending jangan high expectation. Karena takutnya malah jatuh kecewa. Dan jangan percaya sama orang yang bilang film ini bagus, nyatanya bagi saya, bagusan Black Panther kemana-mana. Anyway, selamat menonton***(yas) 



Jakarta, 29th of April 2018
@CnC Coffee shop, 18.36 pm





 Tiga penyelamat Film Avengers Infinity War


Mbak Wanda yang cuantik tapi sentimental bingits


Om Chris Evans yang kece abis


Mr Cumberbatch yang kharisma bangets