Saturday, July 22, 2017

Between Chester and Cornell (Depresi dan mereka yang memutuskan mengakhiri hidup)


Chris Cornell dan Chester Bennington. Chris committed suicide on May, Chester on July.

Crawling in my skin
These wounds they will not heal
Fear is how I fall
Confusing what is real
Crawling - Linkin Park 

***

Sebuah status itu berseliweran di beranda facebook saya. Pemilik status itu menceritakan seorang artis yang memutuskan untuk suicide. Sayangnya nama si artis tidak ditulis, sehingga membuat saya penasaran. Tak lama kemudian saya berhasil mendapatkan jawabannya, Chester Bennington! Vokalis Linkin Park itu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri! OMG! 😱😱😱

Saya tahu Chester Bennington (CB) ini sejak LP mengeluarkan Album "Hybrid Theory" dengan lagu andalannya "Crawling". Waktu itu saya masih duduk bangku SMA. Zaman itu grup boyband "beneran" masih banyak beredar, semisal Smashing Pumpkin, Limp Bizkit, Gorilla, Blink 182, dll. Lagu Crawling pun langsung booming. Perpaduan suara khas Bennington dipadu dengan rap Mike Shinoda dan kecerdasan bermusik Jo Hahn, Brad Delson, Dave Farrell, dan Rob Bourdon membuat grup ini langsung memiliki penggemar tersendiri. Saya yang anti band urakan aja sempat suka sama grup ini. Grup ini satu2 yang saya ikuti di official Line nya.

Saya tersesat pada tanya. Apa yang membuat Chester memutuskan untuk mengakhiri hidupnya? Chester sudah popular bersama grupnya. Banyak yang menggila-gilainya juga. Banyak uang? Sudah pasti. Apapun yang diinginkannya pasti bisa diraih. So, whatt???

Ternyata Chester memiliki masa lalu yang menyeramkan. Tercatat dia pernah mengalami pelecehan seksual dan perundungan (bullying) pada saat beliau anak-anak dan remaja. Dia juga sempat kecanduan obat-obatan terlarang. Diperparah lagi dengan kehidupan perkawinannya yang tidak baik. Chester tercatat beberapa kali menikah dan bercerai. Hal ini bisa jadi dipengaruhi pengalaman di masa lalu saat kedua orang tuanya juga bercerai.

Sebelum Chester, beberapa nama selebrita terkenal banyak yang juga menjalani hal sama, commit Suicide. Teman se-lintingan Chester, Chris Cornell, yang sekaligus vokalis di Band Audisolave juga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri (Saya sendiri kalau inget Audioslave jadi inget..... hahaha.... abaikan). Lainnya ada Kurt Cobain, Amy Winehouse (bukan bunuh diri tetapi OD), Michael Hutchence, dll.

Saya jadi penasaran, apa yang menyebabkan mereka menginginkan bunuh diri? Depressi! Banyak dari mereka yang mengalami depressi akut. Depressi yang berkelanjutan dan mereka tidak menemukan solusi. Sebagian mungkin memang ada yang terlibat juga dengan narkoba dan alkohol, namun dengan rehabilitasi mereka berhasil dinyatakan"clean". Seorang teman saya mengatakan : " depresi itu lebih bahaya dari narkoba dan alkohol karena tidak ada obatnya." Ya, narkoba dan alkohol bisa dilakukan banyak terapi yang menyembuhkan mereka. Seseorang pemakai narkoba dan alkohol pasti akan mengalami masa puncaknya. Konsekuensinya yang mereka hadapi hanya overdose atau jenuh dan kembali ke jalan yang benar. Kemarin saat saya menaiki UBER menuju Munasharah Palestine di Masjid Al Azhar, saya mendapatkan sopir yang mantan pemakai narkoba. Dia mengatakan pada saat puncaknya (alias pada saat kejayaannya dan dia tidak peduli lagi pada kehidupan) maka kemungkinan yang terjadi pada masa itu hanya dua : overdose atau merasa jenuh. Pak sopir itu kemudian memilih untuk menuju ke jalan yang benar.

Bagaimana dengan depressi? Depressi sendiri berarti : is a state of low mood and aversion to activity that can affect a person's thoughts, behavior, feelings, and sense of well-being. Sesuatu yang memengaruhi mood kita, perasaan kita, serta perilaku kita. Seseorang yang mengalami depresi biasanya feeling guilty akan sesuatu, low minded, dan tak percaya diri. Seolah banyak orang berkata dipikiran mereka dan menunjukkan semua kesalahannya. Maka semuanya akan berpengaruh terhadap pada perilaku mereka. Cenderung tertutup dan minder. Pada kasus yang lain, banyak yang menyembunyikan depresi mereka dengan lebih banyak tertawa, bersenang-senang, namun sebenarnya mereka menyembunyikan kesedihan mereka (jadi jangan gampang iri ya dengan orang lain yang kelihatannya senang).

Kesalahan terbesar mereka yang mengalami depresi adalah mereka hanya menyembunyikan masalah itu sendiri. Padahal jika memiliki masalah dan menganggap over weight burdens of life, mereka seharusnya menemukan orang yang tepat untuk menolong mereka. Bercerita kepada orang yang tepat paling tidak akan mengurangi beban mereka, jika orang lain memberikan solusi dan jalan keluar maka itu akan lebih baik lagi bagi mereka. Paling tidak dont let yourself think that you are alone and there are no solutions.

Empat tahun yang lalu saya memiliki teman online yang berasal dari South Carolina, US. Dia seorang dosen Bahasa Inggris di sebuah universitas. Usianya masih muda dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Dia juga mendukung Perjuangan Bangsa Palestina, walaupun dia agnosis. Dalam foto-foto yang ada di akun facebooknya, dia terlihat ceria dan memiliki teman-teman yang tulus. Setiap kali saya bertanya padanya tentang Bahasa Inggris, maka dia akan menjawabnya dengan cepat. Sosok pribadi yang menyenangkan.

Percakapan saya dengan beliau yang seringkali saya panggil "Teacher"

alasan kenapa dia mendudkung Palestina


Saya tidak pernah menyangka kalau ternyata dia memiliki depresi yang akut. Beberapa saat sebelum kematiannya, dia mengganti cover facebooknya dengan gambar Evelyn McHale yang kematiannya mendapat  predikat The Most Beautiful Suicide.  Saya bertanya padanya, dan dia memberikan link sebuah grup di facebook yang berisi tentang orang-orang mati. Namun saya tidak berpikir dia akan bertindak nekat. Another case, saya melihat tangannya tergores-gores, namun dia hanya mengatakan "It's only cat's sratch".

Tak lama kemudian, lagi-lagi secara tak sengaja sebuah postingannya seorang temannya lewat di beranda saya, mengatakan "in deep condolence". Ternyata teman saya itu telah pergi. Setelah menelisik informasi, akhirnya didapatkan kabar bahwa teman saya tersebut committ suicide dengan cara menghirup gas. Saya amat sangat tak menduganya. Belakangan, sang ibu menghubungi saya lewat messenger dan mengatakan bahwa anaknya tersebut memiliki depressi yang ditutupinya. 😢😢😢

Saya juga pernah mengalami depresi. Ketika itu segala hal yang saya lakukan saya anggap "useless". Kemana-mana selalu tidak percaya diri dan merasa kalah dari orang lain. Keluarga dan teman saya rasa menganggap saya tak berguna. Mau ngapa2in rasanya salah dan gak nyaman. Bangun salah, tidur salah, aktivitas salah, diam pun salah. Kemudian apa yang bisa saya lakukan? Menangis, menyesali hidup, dan menyalah-nyalahkan semua orang. Hingga pada satu titik berpikiran, die is better for me. Astaghfirullah!

Memang, kebanyakan mereka yang mengalami depressi memiliki solusi singkat : committ suicide alias bunuh diri. Bagi mereka berada di dunia sudah tak ada artinya lagi maka kematian akan mendamaikan mereka. Padahal, andaikan mereka tahu, betapa meruginya orang-orang yang bunuh diri. Tidak menyelesaikan masalah, tetapi malah menambah masalah.

Mereka yang masih bisa bertahan dari depresi ini mencari jalan penyelesaian dengan mengikuti seuatu yang bisa fresh their mind semisal Yoga, pilates, dll. Walaupun pada kenyataannya banyak juga yang tetap depressi setelah mengikuti hal-hal tersebut.

 Lalu, apa solusinya? Islam sendiri memberikan solusi yang sangat bagus sekali. Tercatat dalam surat Al Baqarah ayat 153 :

 “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Baqarah : 153).

Sholat adalah "ritual" yang sangat bagus jika kita melaksanakannya dengan sangat baik dan penuh kekhusyuan. Meditasi yang waktunya sudah terjadwal dan memberikan kita kekuatan berlipat-lipat. Ditambah lagi dengan dzikir maka akan menghadirkan kedamaian yang luar bisa.


“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar Rad'u ayat 28)

Dan semua permasalahan dikembalikan kepada diri kita sendiri. Setangguh apa kita bisa menghadapinya? Apakah kita akan bertekuk lutut di bawah masalah, atau masalah yang akan bertekuk lutut di hadapan kita. Jika kita beriman pada Allah, maka semua janji Nya dalam Al-Qur'an adalah benar. Allah tidak akan memberikan cobaan kepada seseorang diluar kemampuan dirinya, setiap kesulitan akan ada kemudahan, dan tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya.

Bunuh diri? It's terrible solution! Dalam Islam perbuatan itu dinilai haram dan dibenci Allah. Orang-orang yang bunuh diri, maka arwah mereka tidak akan diterima langit maupun bumi. Jika sudah putus asa sekali maka Allah pun berkata :

" ... Dan, jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir." (QS. Yuusuf : 87)

Beruntunglah Cat Steven atau Yusuf Islam, yang melarikan kegalauannya sebagai seorang musisi ternama di zamannya dengan berpindah pada Islam. Beruntunglah Kristianne Backer, seorang pembaca acara MTV ternama yang melarikan kegalauannya juga pada Islam. Sehingga mereka tidak termasuk orang-orang merugi yang membuang bakat dan kemampuan mereka dengan sia-sia. Islam membuat mereka damai, tidak menghilangkan stress, tetapi selalu ada solusi yang indah dalam Islam untuk setiap permasalahan yang hadir.

Ah, Bang Chester dan Bang Cornell, sayang sekali ya anugrah yang diberikan padamu itu terbuang sia-sia. Padahal syair-syair yang kalian nyanyikan kadangkala jadi pelecut motivasi saya juga loh! Tapi nyatanya kalian sendiri malah tidak terselamatkan.

Kalian memiliki banyak orang di sekitar kalian yang bisa membantu kalian mengurangi rasa depressi itu tapi kalian malah committ suicide. Sebegitu kesendiran kah kalian? Kalau kalian deket sama saya, saya mau deh dengerin curhat kalian 😅😅

Manusia pada dasarnya memang hanya perlu didengar dan dimengerti. Itulah kenapa Allah menciptakan dua buah telinga dan satu mulut. Agar kita lebih banyak mendengar dan memahami orang lain tanpa perlu berkata-kata. Saya jadi teringat, ketika dulu masih memiliki binaan (halaqoh), setiap di akhir sesi usai qadhaya, saya selalu berpesan pada mereka, " jika kalian memiliki masalah atau apapun jangan segan-segan untuk menghubungi Bang Yas, ya!" Karena saya tahu, pada usia-usia muda masalah itu mulai muncul dan semakin mengakar pada saat bertambahnya umur. Maka dari itu selagi masalah itu belum membesar, masa sedari dini sudah harus ditolong dan dicarikan solusinya.

Allah... Engkaulah tempat segala resah bermuara. Tempat kembali seorang hamba membawa masalah yang dihadapinya, dan kemudian Kau hancurkan masalah itu berkeping-keping. Jangan pernah tinggalkan hamba, Ya Allah..




Rabbana la tuzigh qulubana ba’da iz hadaitana wahab lana mil ladunka rahmah, innaka antal wahab.

“Ya tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah maha pemberi (karunia)”.



Sebuah petikan dari lirik lagu "Somewhere I belong" mungkin pertanda juga dari Bang Chester :

I wanna heal, I wanna feel what I thought was never realI wanna let go of the pain I've felt so long(Erase all the pain 'til it's gone)I wanna heal, I wanna feel like I'm close to something realI wanna find something I've wanted all alongSomewhere I belong

Selamat jalan Bang Chester dan Bang Cornell. My biggest question, Are all of you feeling peace NOW?***(yas)



Bekasi, 22nd of July 2017
@my office, 14.41 pm
Kangen tapi aye gak mau ngomong 😘😘


2 comments:

risto's blogs said...

Keep your inspired story.. good luck.. :)

The Wanderer said...

Thanks Risto for your support