Saturday, March 10, 2018

Movie Review : Lara Croft yang Lebih Manusiawi (Spoiler Alert)





Awal maret ini muncul lagi film yang merupakan reboot dari film sebelumnya pada tahun 2001 yang dibintangi oleh Angelina Jolie, Tomb Raider. Film ini berdasarkan dari sebuah game dengan nama yang sama di mana menokohkan seorang gadis muda kaya dan jago beraksi bernama Lara Croft. Film kali ini namun memiliki plot dan bintang-bintang yang berbeda. Inti ceritanya tetap sama, memburu makam kuno. Alicia Vikander (yang pernah berperan sebagai Gerda pada salah satu film nominasi oscar Danish Girl) didampuk sebagai Lara Croft versi baru ini. Dia berada dibawah bayang-bayang nama besar Angelina Jolie yang sukses dengan 2 film Tomb raider sebelumnya.


Kisah Tomb Raider kali ini menceritakan misi Lara untuk mencari ayahnya yang tak diketahui  keberadaannya setelah melakukan ekspedisi ke sebuah Pulau di Jepang guna menemukan makam kuno seorang Ratu Himiko. Dalam ekspedisinya itu ayah Lara, Richard Croft dinyatakan hilang setelah selama 5 tahun. Lara yang memutuskan untuk hidup sendiri dan jauh dari kekayaan orang tuanya menyimpan harapan bahwa ayahnya masih hidup. Anna Miller, tangan kanan ayahnya di Croft Company, meminta Lara untuk menandatangani surat kematian ayahnya agar Lara dapat memiliki semua harta kekayaan ayahnya. Namun Lara belum bersedia menandatangani berkas kematian itu, hingga suatu hari dia memutuskan untuk menerima kematian ayahnya sebagai takdir. 


Namun pada saat ingin menandangani surat itu, pengacara ayahnya memberikan sebuah pizzle Jepang yang mengungkapkan rahasia tersembunyi. Dari situlah kemudian Lara menemukan tempat di mana terungkap sebuah rahasia kemana ayahnya pergi dan misi apa yang dibawa ayahnya. Berbekal dengan menjual kalung peninggalan ayahnya Lara memulai ekspedisi mencari ayahnya. Tujuan  pertamanya ke Hongkong untuk bertemu dengan seorang pria bernama Lu Ren yang diyakininya telah tahu di mana keberadaan ayahnya. Lu Ren yang sekarang ternyata adalah anak dari Lu Ren yang menemani ayah Lara ke sebuah Pulau tak berpenghuni. Petualangan keduanya pun dimulai.


Setelah perahu mereka hancur dihantam badai, Lara terdampar di sebuah pulau dan diselamatkan oleh Mathias Vogel, seorang peneliti juga. Kemudian diketahui bahwa Vogel juga sedang mencari makam Ratu Himiko dan berkat catatan ayah Lara yang ditemukannya saat Lara pingsan, dia mengetahui di mana makam itu berada. Vogel menginginkan untuk membangunkan Ratu Himiko yang jahat itu untuk dimanfaatkan melakukan genosida. 

Sejarah Ratu Himiko sendiri adalah konon dia adalah ratu yang jahat dan berambisi, bilamana seseorang menyentuh tangannya maka akan mendapatkan kematian. Kemudian para jenderalnya berkhianat dan menguburnya hidup-hidup di sebuah tempat yang ditemukan oleh Ayah Lara.


Lara kemudian dijadikan budak oleh Vogel, namun dia berhasil melarikan diri berkat pertolongan Lu Ren. Kemudian dia memulai aksinya untuk menyelamatkan Lu Ren sekaligus mencoba menggagalkan usaha Vogel untuk membangunkan Ratu Himiko.

Untuk kelanjutan ceritanya nonton sendiri aja ya… hehehe..

**
Reboot film kali ini saya benar-benar terhibur dan puas serta sangat merekomendasikan untuk ditonton. Berbeda dengan film-film superhero sebelumnya produksi Marvel ataupun DC, yang pada bagian permulaan selalu bikin ngantuk ditambah joke-joke nya yang garing, film Tomb Raider kali ini langsung menceritakan inti permasalahannya tanpa perlu dijelaskan panjang lebar latar belakangnya. Tokoh Lara kali ini pun digambarkan sangat humanis, orang yang kesulitan secara ekonomi dan tidak terlalu "super" banget.


Jika tokoh Lara yang diperankan oleh Angelina Jolie memiliki karakter yang kuat, tangguh dan kaya raya, tokoh Lara versi Alicia Vikander ini digambarkan sebagai pribadi yang ceroboh, labil dan manusiawi. Berkali-kali Lara harus melawan dirinya sendiri untuk mengambil suatu keputusan. Bahkan ketika dia bertarung dengan musuh, Lara tidak langsung berhasil, melainkan harus babak belur dulu. Dia pun terluka ketika terjatuh dari parasut dan menangis layaknya manusia biasa (tapi memang sih Lara ini digambarkan sebagai manusia biasa). Belum lagi sifat manusiawinya semakin muncul saat beliau bertemu dengan ayahnya (upss.. spoiler). Lara benar-benar digambarkan bukan seorang superhero.


Tetapi penggambaran Lara yang seperti ini membuat cerita menjadi menarik. Penonton berkali-kali seolah diajak untuk merasakan bagaimana perasaan Lara dan ketegangan yang dihadapinya. Lara bukan lagi sosok super yang bisa mengalahkan musuh-musuhnya sekali pukul namun dia harus berjuang sekuat tenaga. Dia juga seringkali dihadapkan pada dilema yang harus diputuskannya dengan cepat.


Plot film ini juga menarik dan tidak berbelit-belit. Tidak perlu juga membuat penonton berkerut kening memikirkan penjelasan yang memakan durasi film. Penulis cerita berhasil meramu plot film ini menjadi simpel dan tidak berbelit-belit. Tujuannya adalah menemukan makam kuno Ratu Himiko. Sekilas memang mirip cerita tokoh Ahmanet dalam film The Mummy, namun sang penulis memberikan twist yang tidak diduga-duga. Endingnya pun terbuka sehingga menungkinkan untuk membual sequel dari film ini.


Untuk sinematografinya pun sangat memanjakan mata. Gambar-gambar klasik yang diikuti dengan beberapa gambar modern menjadikan film berdurasi 2 jam ini menjadi tidak bosan untuk ditonton. Walaupun akhir ceritanya tetap saja klasik dan tertebak tetapi menonton film ini dari awal sampai akhir sangat tidak membosankan. Joke-joke garing pun dihindari agar durasi film tidak terlalu panjang.

Khusu penampilan Alicia Vikander saya patut memberikan acungan jempol. Dia bisa terlepas dari bayang-bayang besra nama Angelina Jolie. Bahkan kekuatan aktingnya bisa menyandingi nama besar Angelina Jolie yang identik dengan sosok Lara Croft. Kekuatan akting nya ini pula yang membuat film ini menjadi semakin hidup. Tetapi dalam beberapa adegan, sosok Lara yang membawa panah dan busur jadi membuat mirip dengan sosok Katniss. Adegan khas Lara dengan dua pistolnya belum muncul di film kali ini.

Berikut adalah nilai untuk film ini :


Akting 8 / 10 (Khusus Allicia Vikander 9/10)
Skenario 8/10
Cinematografi 9/10
Overall 8.5/10


Bagi para penggemar film petualangan, saya sangat merekomendasikan film ini. Salah satu faktornya adalah film ini tak membuat ngantuk dari awal sampai akhir. Setelah dibombardir dengan film-film superhero yang bikin ngantuk di awal-awal cerita (kecuali Black panther) hadirnya Lara Croft sangat mengagumkan. Film ini juga sekaligus pembuktian Allicia Vikander dari seorang tokoh drama menjadi tokoh aksi. Sifat manusiawi Lara yang ditonjolkan dalam film ini menjadikan film ini terhindar dari stereotype film aksi sejenis. Memang seharusnya tokoh jagoan semanusiawi Lara Croft ini. Eh, tapi emang dia bukan seorang superhero deh tapi manusia biasa, jadi wajarlah ya kalau dia bersifat humanis. Lol***(yas)




Jakarta, 10th March 2018
20.47 @Carl's Jr Buaran


No comments: