Assalamualaikum wr wb.
Dear parents...
Here is the link for English Preparation :
Happy learning! Enjoy the process!
Thank You so much!
Stay positive.
Stay Healthy.
Be Grateful.
Mr. Yasser A.S
Assalamualaikum wr wb.
Dear parents...
Here is the link for English Preparation :
Happy learning! Enjoy the process!
Thank You so much!
Stay positive.
Stay Healthy.
Be Grateful.
Mr. Yasser A.S
Assalamualaikum Wr Wb.
Dear parents...
Here are the materials for English PAS preparation.
I hope It would help your kids. Just click the links below :
And also enjoy your online quiz using kahoot here :
If you have any questions, don't hesitate to contact me.
Thank you so much.
Stay positive.
Stay healthy.
Be Grateful.
Mr. Yasser Arafat S.
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Dear students / parents,
Here are links for REMEDIAL AND HOMEWORKS UNIT 1 AND 2.
Just click the links below!
1. Remedial and Ulangan susulan Unit 1 --> Click here : REMEDIAL 1
2. Remedial and Ulangan susulan Unit 2 --> Click here : REMEDIAL 2
3. Homework Unit 1 --> Click here : HOMEWORK 1
4. Homework Unit 2 --> Click here : HOMEWORK 2
Berikut adalah nama anak-anak yang Remedial : LIST NAMA ANAK
Ditunggu paling lambat Hari Rabu, 5 Oktober 2022 pukul 23.00.
Thank you so much.
Mr. Yasser Arafat Sadatun.
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Dear parents...
Here are the materials for 5th Grade Mid Test Preparation. Just click the links below and donwload the materials. Your kids also can try online exercise provided by Quizziz. Enjoy!
1. Summary of Unit 1 - 3 : Click SUMMARY
2. Exercises from Unit 1 -3 : Click EXERCISE
3. Worksheet Unit 1 : Click UNIT 1
4. Worksheet Unit 2 : Click UNIT 2
5. Online Exercise : Click QUIZIZZ
I hope these materials could help your kids to prepare English Exam on Thursday.
Thank You So Much.
Stay Healthy.
Stay Happy.
Keep positive vibes.
Mr. Yasser Arafat Sadatun
Note : for unit 3 Worksheet will be held after Mid Test.
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Dear parents...
Here are the materials for 2nd Grade Mid Test Preparation. Just click the links below and donwload the materials. Your kids also can try online exercise provided by Quizziz. Enjoy!
1. Summary of Unit 1 - 3 : Click SUMMARY
2. Exercises from Unit 1 -3 : Click EXERCISE
3. Worksheet Unit 1 : Click UNIT 1
4. Worksheet Unit 2 : Click UNIT 2
5. Online Exercise : Click QUIZIZZ
I hope these materials could help your kids to prepare English Exam on Thursday.
Thank You So Much.
Stay Healthy.
Stay Happy.
Keep positive vibes.
Mr. Yasser Arafat Sadatun
Note : for unit 3 Worksheet will be held after Mid Test.
Kelas yang paling seru dan heboh? Udah pasti 3D!! Yang klo ketemu anak-anak kelas ini, saya sudah berasa selebriti aja karena dikejar-kejar, dipeluk-peluk, bahkan dimintain tanda tangan dan THR! Wkwkwkwk.
Dari lantai 3 jika mereka melihat saya di lapangan sedang jalan, pasti mereka teriak-teriak memanggil saya. Dan saya melambaikan tangan bak selebriti Wkwkwkwk Pokoknya seru deh!
Tapi siapa saja ya tokoh-tokoh yang ada di kelas 3D?
Ada guru Baru yang super heboh juga, Bu Ririn. Yang mengklaim baik hati dan cantik bagai dewi khayangan (tapi boong wkwkwk) Supporting sistem yang emang beneran baik, senang berbagi dan jadi panutan anak-anak. Thank you for always believing me even when no one trust me.
Ada Bu Nam, si pemilik Nam Air (eh, gak deng wkwkwk) yang setiap hari membimbing anak-anak untuk membaca Al-Quran dengan sifat keibuannya yang luar biasa. You are great, Bu!
Nah, sekarang mari kita check anak-anaknya ☺
Ada Raskha si anak baik yang tidak banyak berbicara. Raskha yang imut dan lucu tapi selalu semangat mengerjakan soal-soal. Semangat terus ya, Ras!
Ada Ahlan yang dari kelas 1 sudah rutin saya panggil “Ahlan Wa Sahlan”. Anak yang suka julid untuk kebaikan wkwkkwk Ahlan yang serba tahu dan enak diajak diskusi. Ahlan yang kadang ngomongnya suka nyelekit wkwkwk Jadi lebih ramah lagi ya, Lan!
Ada Alika si cantik yang baik hati. Alika yang kelihatannya diam tetapi sebenarnya senang bersosialisasi dengan teman-temannya. Anak baik yang selalu bangga sama kakaknya. Semakin jadi anak yang baik ya, Alika!
Ada Alma si pintar yang cekatan dan lari secepat kilat. Anak yang wajahnya serius tetapi memiliki hati yang baik. Anak yang mandiri dan belum akan menyerah sebelum dia tidak bisa. English speaker yang pronounciationnya bagus beud! Semangat, Ma!
Ada Aay yang sepertinya out of radar. Aay yang dulu ceria sepertinya sekolah online menghilangkan semangat Aay. Tapi dia masih baik hati dan kalem. Ayo Aay semangat lagi!
Ada Alya yang dulu juga rame tapi sekarang kok jadi kalem ya? wkwkwk Alya dulu sering banget bincang-bincang sama saya tapi sekarang udah jarang. Alya yang baim hati dan suka memberi. Kamu keren, Al!
Ada my bestie Zenith! Yang klo denger namanya inget produk peninggi badan wkwkwk Yang baik hati, peduli, pinter, rajin dan seru abis. Klo sama Zenith udah deh bisa ketawa-ketawa terus. Terus memberikan senyum untuk orang lain ya, Zen! Dan jangan lupa Grow, ya! ☺
Ada Kahfi si calon ilmuwan Nasa tahun 2042. Kalo bicara dan diskusi dengan Kahfi, dia bisa menjelaskan semua hal tentang luar angkasa. Kahfi yang berpikirnya out of the box. Semoga kamu bisa ke Luar angkasa ya, Fi!
Ada Aurel yang cantik bak boneka poselen ☺ Anak yang kalem dan baik hati. Aurel yang jika disapa maka akan muncul senyumnya. Ayo Aurel berlatih untuk berkomunikasi, ya!
Ada Daanish si anak super duper baik hati. Daanish yang selalu rajin belajar. Daanish yang sopan dan santun dan berbicara dengan lembut. Jempolan deh, pokoknya. Pertahankan siakp baikmu ya, Dan!
Ada Danyaaaaa my English Bestie! I forgot when the last time we spoke Bahasa ☺ She’s the one who runs after me and says out loud “Give me your signature!” wkwkwkwk The one who calls my first name ☺ We have a lot of fun during English lesson. Keep it up at good work, Dan!
Ada Dzaky si anak pintar, jago bahasa inggris dan bersemangat. Dzaky yang kelihatannya kalem tapi ternyata seru beud. Yang saat English session bisa seru-seruan. Semangat belajar terus ya, Dzak!
Ada Adeelll… yang kalo manggil dia udah pasti pake lagu nya Adel semacam “Easy on Me” atau “Someone Likes You” wkwkwk Anak yang juga bahasa Inggris, selalu speak bahasa Inggris, tetapi Adel lebih calm. She’s got everything, tinggal tingkatkan percaya diri kamu ya, Del!
Ada Ais yang gahool abisss! Ais yang up 2 date banget sama hal-hal baru. Yang klo diminta tolong, jadi garda terdepan yang siap membantu. Ais yang sportif dan bisa diandalkan. Semangat untuk selalu menolong teman ya, Ais!
Ada Ibrahim alias Pak haji panutanquw! Ibrahim yang tidak banyak berbicara tapi membuktikan semuanya dengan prestasi. Senyumnya yang malu-malu dan komunikasinya yang tidak banyak bicara. Melihat Ibrahim jadi ingat sejarah Nabi Muhammad ketika masih muda. Semoga Akhlak Ibrahim bisa mengikuti Rasulullah Muhammad, ya!
Ada Ikram si ganteng yang pintar. Ikram yang sangat teliti, baik hati dan suaranya yang khas. Waktu kelas 1 ketika difoto, Ikram adalah yang paling ekpressif. Jika berbicara dengan Ikram seperti berkonsultasi dengan dokter wkwkwk Suatu saat kamu jadi dokter untuk ummat ya!
Ada Mail si anak paling kreatif! Anak yang ngerti banget komputer. Yang memiliki pertanyaan-pertanyaan kritis yang kadang saya kelabakan sendiri. Yang jika dilarang harus dijelaskan secara detil kenapanya. Semangat terus ya, Mail!
Ada Alin yang kalem dan tidak banyak bicara. Tetapi Alin adalah anak yang disukai teman-temannya karena kebaikan hatinya. Alin yang baik hati dan selalu patuh di kelas. Semangat ya, Lin!
Ada Kanaya yang lucu dan baik. Saya memang tidak terlalu mengenal Kanaya karena dia anak baru, tetapi saya tahu dia anak yang baik saat sekali kami berinteraksi. Kamu harus tetap percaya diri ya, Kan!
Ada Krishna yang jauh di mata tapi dekat di hati ☺ Terakhir bertemu Krishna waktu kelas 1 dulu. Anaknya kelihatan kalem tapi aktif dan kreatif :p Di manapun Krishna berada semoga kamu menjadi anak yang baik ya, Krish!
Ada Ahsan yang baik banget dan ramah senyum. Yang selalu menyapa dengan ramah atau melemparkan guyonan yang membuat saya tersenyum. Ahsan yang berpribadi baik dan gak pernah marah. Pertahankan sikap baikmu ya, San!
Ada Althaf si anak serba bisa yang jago banget Bahasa Inggris. Althaf yang menurut saya selangkah lebih maju untuk pelajaran. Dengan pemikirannya yang gemilang dan berpengetahuan luas. But you must try to connect with your friends, ya Thaf!
Ada Hamzah si abang ganteng yang tenang tapi jangan coba2 disenggol, ya! ☺ Hamzah itu ciri khas nya peci di kepalanya, jadi klo ngeliat Hamzah gak pake peci kayak berasa aneh wkwkwk Hamzah yang baik hati, penyanyang dan suka kedamaian. Semangat menjadi anak sholeh, ya Hamzah!
Ada Fatih yang baik, rame dan heboh. Kalau ketemu Fatih trus dia diam aja, pasti ada yang salah ☺ Ketemu Fatih ini paling seru karena dia heboh banget! Tapi Fatih juga memiliki empati yang bikin saya trenyuh. Si paling ceria di kelas. Tetap semangat ya, Tih!
Ada anak baik Zain yang tertin, tenang, tapi tetap terkoneksi baik dengan teman-temannya. Anak yang luar biasa sopan, berbicara seperlunya dan mengetahui mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak. Zain yang menginspirasi saya untuk berbuat baik. Keep it a good work, Zain!
Ada Zahra yang baik dan kalem. Anak yang seperti anak perempuan kebanyakan, selalu tersenyum dan berhati lembut. Zahra semakin semangat belajar, ya!
Ada Nailah, kembaran Zain, yang super heboh! Keliatannya Nailah itu kalem tapi dia kebalikan dari Zain. Nailah yang jago gambar (sama kayak Danya dan Adel), mudah tersentuh dan ceria. Kalau ketemu Nailah, udah pasti gak bisa lolos begitu aja. Dia pasti ngejar saya sampai ketangkep. Nailah, semangat terus ya! ☹
Ada Fatah yang kalem dan baik hati. Fatah memang tidak banyak bicara di kelas, tetapi dia aktif dalam pelajaran. Fatah yang memiliki senyum khas yang susah buat dilupakan ☺ Semangat terus menjadi anak yang baik ya, Fat!
Ada Naura yang baik dan mata bulatnya yang khas banget. Naura yang juga tidak terlalu banyak berbicara tetapi selalu semangat dalam belajar. Yang dengan semangatnya itu jika ada soal yang sukar dia gak akan menyerah. Pertahankan semangat itu ya, Nau!
Ada Rara temannya Tinky Winky, Dipsy and Po, eh salah deng ☺ Rara si anak baik yang klo dipanggilnya dilanjutin dengan nama-nama Teletubbies langsung senyum. Rara anak baik dan gak macam-macam. Semoga Rara terus semangat!
Ada Qamraa yang selalu saya panggil “Qomroo” karena mengikuti ejaan Bahasa Arab ☺ Si anak pintar yang keliatannya aja kalem tapi klo udah deket beeeuuhhh heboh beud! wkwkwk Si pintar Bahasa Inggris dengan tinggi menjulang. Semangat terus ya, Qam!
Ada Rania yang (lagi-lagi) kalem. Satu hal unik yang saya lihat dari Rania pas lihat video dia nyanyi, dia memiliki suara yang bagus! Klo dilatih dengan baik bukan gak mungkin Rania bakalan terpilih ikut lomba Olka. Karena suara dia khas bingits! Ayo semangat, Ran!
Ada Rafa yang bagian anak keliatan kalem tapi nyatanya sama hebohnya dengan yang lain wkwkwkwk Anak yang cerdas dan pengetahuannya juga luas. Yang suka mendekat diam-diam dan nanya2 hal detil. Semangat ya, Raf!
Dan ada Ozil si anak heboh, ceria, pintar sama suka nagih THR! Wkwkwkwk Dia yang menyuarakan gerakan “MINTA THR” wkwkwk Tapi seru sama Ozil. Kalo mood nya bagus, senyumnya mengembang terus. Tapi klo lagi marah kesel, dibaikin dikit dia langsung baik lagi. Seru pokoknya!
Dan… Jum’at terakhir itu menyisakan kenangan indah yang tak terlupakan. Apalagi ini adalah kelas offline yang baru beberapa kali saya datangi (karena 3D selalu kebagian online)
Saat saya mengucapkan terima kasih, anak-anak terdiam. Bahkan beberapa anak yang selalu berbicara di kelas juga ikutan terdiam. Ada air mata yang tiba-tiba tumpah. Sekuat tenaga saya menahan air mata dan mengalihkan dengan hal-hal lucu.
“Please, pak jangan pindah.”
“Kenapa harus pamit, Pak?”
“Aku sedih, Pak.”
“Makasih THR nya, Pak.”
Kemudian anak-anak menyerbu maju ke depan untuk memeluk dan mengumpulkan kertas berisi perasaan mereka tentang kelas Bahasa Inggris. Di balik kaca mata genangan air sudah nyaris saja tumpah. Anak-anak baik ini dengan beragam tingkah polos mereka dan hati mereka yang masih murni.
Untuk mengusir kesedihan, seorang anak mengecilkan volume speaker yang sedari tadi mengalunkan musik instrumental saat saya berterima kasih. Tak lama saya mengambil kamera saya untuk berfoto bersama. Saat saya keluar masih ada anak-anak yang mengejar dan meminta saya mengatakan bisa bertemu lagi.
Jumat itu menjadi kelas Bahasa Inggris paling akhir di tahun ini. Meninggalkan beribu-ribu memori bersama mereka. Dicintai anak-anak adalah kebahagian tersendiri dan anugrah yang tidak mudah didapatkan. Membuat mereka tertawa, tersenyum atau mengusir gundah mereka juga kebahagiaan bagi saya. Tak apa rekan yang lain tak menyukai saya, menuduh saya, asalkan bukan anak-anak yang membenci saya.
Kelas itu pun berakhir, seiring waktu yang bergerak maju.
Semangat menjadi anak-anak baik, ya!
Semoga Allah menjaga kalian dengan penjagaan yang paling baik.
Terima kasih dan sampai berjumpa lagi.
*
Jakarta, 4 Juni 2022.
Salam kiddos!
Berikut adalah bahan-bahan dan jadwal untuk ujian Praktek Bahasa Inggris. Silahkan klik links berikut :
1. Petunjuk Teknis dan Jadwal Ujian Praktek
4. Tips and Tricks Ujian Praktek
Good Luck, Kiddos! Wish you a lot of Lucks!
Stay Happy.
Stay Healthy.
Stay Gold.
Mr. Yasser Arafat Sadatun
"Arrahman... Allamal Qur'an... Kholaqol insan... Allamahul bayan... Asysyamsu wal qomaro bi husban..."
Bait-bait surat cinta itu terdengar di ruang pendengaranku. Memaksa pelupuk mataku yang terlelap, membuka sedikit demi sedikit.
"Wan najmu was syajaru yas judan..."
Bait-bait itu terdengar lagi lebih lantang dari sebelumnya. Udara yang menusuk di puncak Gunung Merbabu tak membuatku surut untuk mencari sumber suara itu. Aku keluar dari sleeping bag ku dan mencoba merangsek keluar tenda.
"Fabi-ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaan"
Suara itu bergetar menahan tangis yang menggeledak. Ayat-ayat itu lemah dibacakan. Gemuruh dada menahan tangis dari yang membaca serasa melekat di hatiku.
"Maka Nikmat Tuhan Kamu manalagi yang kamu dustakan?
Maka Nikmat Tuhan Kamu manalagi yang kamu dustakan?
Maka Nikmat Tuhan kamu manalagi yang kamu dustakan?"
Aku berdiri di depan tenda. Tubuhku bergetar menahan haru dan takjub. Di depanku tampak punggung Billy yang sedang tegak berdiri di atas sajadah sambil mensedekapkan tangannya dan menahan tangis sambil terus membaca surat Ar-Rahman.
"Masya Allah...." Aku jatuh berlutut. Aku menahan tangis dan mengulang-ulang kata yang sama di dalam hati.
"Maka Nikmat Tuhan Kamu manalagi yang kamu dustakan?
Maka Nikmat Tuhan Kamu manalagi yang kamu dustakan?"
***
"Kau ikut bergabung naik gurung bareng kan, Ren?"
Seorang lelaki tinggi memakai topi kupluk tiba-tiba duduk di hadapanku. Dia Billy, teman satu fakultas di Fakultas Ilmu Budaya UGM.
"Aku belum merencanakan Bil. Masih banyak urusan yang belum Aku selesaikan. Tapi rasa kangenku melihat keindahan alam serta gunung yang mentereng itu, benar-benar tidak bisa ditahan." Aku mengenang tanpa melihat Billy yang tiba-tiba sudah meminum es teh manisku.
"Ah, pasti karena urusanmu yang setumpuk di Lembaga Dakwah Fakultas, kan, Ra? Sudahlah, ngapain sih, kau merepotkan dirimu di kegiatan-kegiatan seperti itu?" protes Billy sambil mengambil satu kerupuk di piring ketoprakku.
Pertemuanku dengan Billy kala itu terjadi saat Aku dan dia menjadi mahasiswa baru. Diterima di fakultas yang sama dan jurusan yang sama. Hobi kami yang sama-sama mendaki gunung, selanjutnya menakdirkan kami bergabung dengan klub pecinta alam. Tapi menjelang kenaikan semester tiga, Allah memberiku hidayah lewat Bang Adil, mentorku di kegiatan Asistensi Agama Islam, suatu kegiatan mentoring yang wajib diikuti anak-anak baru semacam Aku dan Billy. Hidayah itu yang akhirnya menjadi hal yang selalu ditanyakan Billy.
"Kenapa Ra? Kenapa? Apakah dengan kau bergabung dengan lembaga dakwah itu, lalu kau begitu saja meninggalkan Aku dan teman-temanmu di pecinta alam? Aku sudah menganggapmu sebagai sahabat sekaligus sahabat terbaikku." protes Billy pada saat aku memutuskan untuk pindah kost.
Aku hanya diam saja tidak bisa berkata apa-apa.
"Asal kau tahu Ra, Aku sudah tidak percaya lagi Tuhan semenjak Dia tidak bisa menyelamatkan mamaku dari penyakitnya!"
Segala sesuatunya pasti ada alasan. Aku hanya ingin mengamankan imanku yang saat itu masih belum baik. Aku takut bila masih bersama Billy dan kawan-kawanku di pecinta alam, maka sedikit demi sedikit hidayah itu akan semakin tergerus. Di lain pihak Billy justru masih membutuhkanku untuk mengingatkannya. Berada di lingkungan yang baru, di sebuah daerah yang baru, pada awalnya mengakrabkan kami berdua.
"Kamu harus kembali menemani Billy, Dek," usai mentoring siang itu, Bang Adil menemuiku.
"Tapi Bang, Aku takut hidayahku tergerus," Aku membela diri.
Bang Adil tersenyum. "Dek, kamu masih punya banyak teman disini yang Insya Allah akan selalu mengingatkan bila jalanmu tak lagi lurus. Ada Handoyo, Radit, Dito dan yang lainnya. Tapi Billy? Adakah teman yang akan mengingatkan jika dia terjatuh? Atau paling tidak sekedar tempat bertanya saja," Bang Adil menatapku lekat.
Ah, rasa malas menerpaku. Berdiskusi dengan Billy bagaikan berdiskusi dengan batu karang. Baginya semua pendapat adalah salah dan dialah yang mempunyai pendapat paling benar.
"Tidakkah kau tahu dek? Batu tidak akan bisa mengalahkan batu, tapi air yang terlihat begitu lembut sanggup membuat lubang di atas batu yang terlihat keras itu. Inti dari semuanya adalah bersabar, dek." Bang Adil mengingatkan lagi.
Akhirnya dengan terpaksa, aku memutuskan untuk kembali kos bersama Billy. Satu kamar yang terlihat kontras!. Di sisi kamarku terpampang tulisan-tulisan kaligrafi arab dan kata-kata penyemangat dari ulama-ulama Islam. Sedangkan di sisi Billy, terpampang poster-poster metal-nya. Untuk urusan musik pun selera kami sudah berbeda. Aku sekarang lebih senang mendengarkan murottal Al-Qur'an atau nasyid-nasyid yang menyejukkan jiwa. Billy masih tetap dengan lagu-lagu barat urakannya. Tapi Billy selalu menghormatiku. Ketika aku sedang mendengarkan murottal atau nasyid dia selalu mendengarkan atau keluar kamar. Pada saat dia menyetel lagu urakannya itu, aku biasanya sedang tidak berada di kamar.
Aku tidak akan pernah tahu kapan hidayah itu akan hadir. Aku hanya mencoba dan mencoba, tapi tak ada perubahan sedikitpun pada Billy. Bang Adil sendiri selalu bilang, "Ishbir, dek. Kita hanya berusaha, sedangkan untuk urusan hasil bukan kita yang menentukan."
Persaudaraanku dengan Billy dijuluki oleh teman-teman bagaikan persaudaraan hitam dan putih.
***
"Arrahman...allamal quran...kholaqol insan..."
Suara murottal As-Sudais mengalun pelan dari laptopku. Usai Sholat Isya, aku tengah berkutat dengan tugas Writing III yang harus dikumpulkan lusa.
Billy sedang beristirahat di tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya. Malam ini, tidak seperti biasanya, dia sudah berada di kamar. Biasanya dia baru berada di kamar menjelang tengah malam.
"Itu suara apa, Ren?" tanya Billy memecah keheningan, "Suara yang berasal dari laptop-mu," Billy memperjelas.
Aku menghentikan ketikanku. "Oh, ini suara murottal," jawabku singkat.
"Murottal??" Billy keheranan.
" Iya, murottal alias lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an." terangku.
" Oh, Al-Qur'an. Terakhir gue baca Qur'an waktu masih SD. Oh, poor me..." Billy seolah-olah meratapi dirinya.
Aku hanya melanjutkan ketikanku. Apa sih Billy, gak jelas banget!
"Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban...."
Aku menikmati alunan murottal itu. Mendengarkan murottal sambil mengerjakan tugas menambah semangat dalam bekerja.
"Ren, kenapa ayatnya diulang-ulang?" Billy yang kusangka sudah tidur bertanya lagi.
Aku menghentikan ketikanku lagi. Kuambil mushab yang ada di atas mejaku, lalu beranjak ke tempat tidur Billy.
"Billiandri Giumart, ini mushab buat kamu. Sekarang silahkan dibuka surat ke 55 dan silahkan baca sendiri artinya disitu ya!" Aku menyerahkan Al-Qur'an itu. Aku merasa mulai sedikit terganggu dengan kehadirannya.
Billy menerima sekedarnya. Lalu dia meletakkan mushab itu di atas mejanya. Tak lama ponselnya berdering. Dia menerima panggilan masuk itu.
Aku kembali berkutat dengan tugasku yang nyaris selesai. Tinggal membuat daftar pustaka dan cover setelah itu selesai.
"Ren, gue pergi dulu ya!" Billy beranjak dari kamar. Dia mengenakan jaket serta topi kupluknya yang berada di belakang pintu. Detik berikutnya Billy sudah menghilang di balik pintu.
Untuk sementara Aku merasa damai dan bisa melanjutkan tugasku tanpa gangguan.
***
"Tiidak perlu mengingatkanku tentang agama ataupun Tuhan. Dia bahkan tidak bisa menyelamatkan mama!"
Langkahku terhenti di depan pintu kamar saat mendengar suara Billy. Sedikit celah pintu yang terbuka membuatku dapat melihatnya yang tampak sedang berbicara di ponsel.
"Sudahlah, Pa, Aku sudah tidak butuh Tuhan! Aku bisa hidup sendiri! Tak perlu menasehati dan mengingatkanku tentang Tuhan! Aku tak butuh Tuhan! " Billy terlihat marah dan menutup pembicaraannya.
Tiba-tiba Billy berbalik dan menangkap mataku di balik pintu. Aku bergegas masuk dan menutup pintu kamar. Aku mencoba bersikap biasa saja, lalu segera duduk di karpet samping tempat tidurku.
"Tadi Papa ku. Dia menasehatiku dan mengingatkan untuk sholat. Untuk apa sholat, jika apa yang aku sembah tidak pernah bisa menyelamatkan orang yang aku sayangi," Billy membuka percakapan.
Aku menatapnya sambil memeluk lutut. Aku merasa berat untuk berbicara tentang Tuhan dengannya. Aku hanya ingat pesan Bang Adil, jangan kau lawan batu dengan batu.
"Aku kecewa pada Tuhan, Ren! Kenapa harus mamaku? Kenapa Dia tidak mendengarkan doaku? Aku selalu berdoa pada-Nya tiap hari. Kenapa Dia tidak mengabulkan doaku untuk menyembuhkan mamaku?" Billy bertanya-tanya sendiri. Tersesat pada tanya yang tidak pernah berhenti.
Aku tak berani berargumen dengannya. Aku hanya merasa dia perlu waktu untuk berbicara dan melepaskan bebannya. Jadi Aku mendiamkan saja dan mendengar. Ah, Billy andaikan kamu merasakan apa yang telah aku rasakan. Kamu pasti menemukan indahnya bersama dengan Allah.
"Kau masih memegang Mushab yang kuberikan kepadamu kemarin?" tanyaku pada akhirnya.
Billy yang sedang berbaring di atas kasurnya tidak menjawab. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sepertinya dia sedang sekuat tenaga menahan tangisnya.
"Bila kau mau, bacalah surat Ar-Rahman. Insya Allah kau akan menemukan ketenangan sesudahnya." Aku memberanikan diri untuk berbicara. Namun tak ada respon dari Billy.
Aku beranjak dari karpet. Bergegas untuk menuju kamar mandi, berwudhu. Kemudian teringat bahwa tilawahku hari ini belum genap satu juz. Ya Allah, semoga ada kebaikan pada diri sahabatku ini.
***
Billy kecil menahan air matanya. Sang mama yang sedari tadi berada di hadapannya sudah menutup mata sempurna. Pikiran kecilnya bertanya-tanya, kemana doa-doanya sedari tadi bermuara? Kenapa tak ada satupun doanya yang menjelma menjadi nyata? Kenapa pintanya agar sang mama tetap hidup menjadi hal yang tidak nyata? Kemana Tuhan yang selalu dia panjatkan doa dan pintanya?
Billy kecil mematung di depan jenazah mamanya. Dia hanya melihat seulas senyum di wajah beku mamanya. Orang-orang berkata bahwa mamanya telah tiada, dipanggil Tuhan. Tapi kenapa Tuhan malah memanggil mamanya disaat doa yang dipanjatkannyaagar jangan mengambil mamanya? Kenapa Tuhan? Billy tidak lagi nakal. Billy tidak lagi malas. Billy tidak lagi mengganggu orang lain. Billy selalu rajin sholat dan mengaji.
Sejak saat itulah Billy menjadi malas beribadah dan mempertanyakan keberadaan Tuhan. Tuhan tidak pernah mendengar pintanya, tidak pernah ada untuknya, tidak ada....tidak ada....tidak ada....!
"Tidaaaaakkkkkkkk!!!!"
Billy berteriak keras. Dia terbangun dari tidurnya. Nafasnya terengah-engah dan buliran peluh keluar dari pori-pori tubuhnya.
Aku yang sedang menunaikan sholat tahajud segera beranjak ke tempat tidurnya.
"Ada apa, Bil? Kau bermimpi sepertinya. Istighfar!" ujarku membimbingnya.
Nafas Billy terengah-engah. Entah dia mengikuti saranku atau tidak untuk beristighfar. Aku mencoba memegang keningnya yang penuh dengan peluh. Panas. Dia sepertinya bermimpi. Aku segera membimbingnya untuk tidur kembali.
"Bila kau bermimpi buruk, hadapkan wajahmu ke arah kiri dan buanglah ludah ke arah itu. Sesungguhnya mimpi buruk itu berasal dari setan." Aku membantu menenangkan dirinya.
Tak lama Billy tertidur lagi. Aku melanjutkan sholat malamku yang terpotong tadi.
***
Aku tertatih menahan perih. Kupegangi lututku yang tadi terperosok di semak belukar. Ada beberapa goresan yang dihasilkan. Suasana yang gelap membuat aku sedikit sulit untuk menapaki jalan setapak itu. Hingga akhirnya aku terperosok cukup dalam sebelum Billy menangkap tanganku dan menyelamatkan aku.
"Kau terluka cukup dalam Ra. Kakimu perlu kami balut dengan perban dulu sementara ini," Fajri, seorang tim P3K pendakian kali itu memberitahukan.
Aku tak masalah. Kupersilahkan Fajri untuk menangani lukaku sebisanya.
Atas usul Bang Adil, akhirnya aku memutuskan untuk ikut pendakian dan menerima ajakan Billy. Namun, setelah sekian lama tidak mendaki gunung ternyata sangat susah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
Fajri selesai membalut lutut kiriku dengan perban. Di jalan itu tinggal Aku, Fajri, Billy dan Eza, tim P3K lainnya. Sisanya sudah meneruskan perjalanan.
Aku berusaha untuk berdiri, tetapi luka dan rasa sakit itu masih menganga tajam. Fajri dan Eza membantuku perlahan. Aku masih terasa sakit untuk melangkah dan berjalan.
" Sini, biar kugendong saja kamu, Ren." Billy maju kedepan wajahku. Dia melepas tas backpacknya dan memberikan pada Eza.
Aku menatapnya terdiam. Sisa perjalanan tinggal 3 kilo meter lagi untuk mencapai puncak. Apakah aku harus membiarkan diriku tinggal disini saja?
Fajri membantuku. Dia mengangkat tas ranselku dan membawanya. Aku lalu naik ke punggung Billy. Tanpa banyak berkata lagi kemudian kami berjalan.
Kakiku masih terasa sakit. Aku merasa tidak enak menyusahkan Billy dan kawan-kawan yang lain. Namun Billy tetap pada langkahnya semula yang semangat dan lebar-lebar.
"Bacakan Aku surat Ar-Rahman sebagai pengusir lelahku, Ren." Billy berkata pelan pada kilometer kedua. Fajri dan Eza sudah jauh di depan.
Aku terkejut. Aku tak tahu bagaimana wajah Billy saat itu. Ingin aku mengucapkan takbir dan bersujud syukur. Namun tanpa banyak kata aku membaca ayat-ayat Allah itu.
"Arrahman...allamal quran....kholaqol insan...."
Satu yang tidak kuketahui, air mata Billy menderai jatuh berurai.
***
"Fabiayyi ala Irobbikuma Tukadziban... tabaarokasmu robbika dzil jalaali wal ikrom..."
Billy membaca ayat itu dengan terbata-bata. Aku duduk terpaku di depan tenda dengan mengenang air mata. Tak lama Billy rukuk dan tenggelam dalam sujudnya yang menderai-derai.
Aku menatapi moment itu detik demi detik. Setelah salam Billy berbalik badan dan mendapatiku sedang duduk di depan tenda.
" Bi... Bil... ka... ka... mu...," suaraku tersendat menahan air yang mengalir lebih deras.
Billy mendekatiku dan dengan malu-malu dia berkata, "Surat ini telah membawaku tersungkur kembali, Ren." ujarnya menunduk dan tersipu.
Aku lekat menatapnya. Ya Allah... Ya rahman... Ya Rahim... gelegak rindu yang kian membuncah itu kini Kau jawab sendiri dengan ayat-ayat Mu. Kemudian aku memeluknya erat sambil menahan sakit di lututku. Teringat aku akan perkataan Bang Adil tempo hari,
"Tidakkah kau tahu dek? Batu tidak akan bisa mengalahkan batu, tapi air yang terlihat begitu lembut sanggup membuat lobang di atas batu yang terlihat keras itu. Inti dari semuanya adalah bersabar dek,".
Masya Allah...Subhanallah...aku tenggelam dalam tasbih dan hamdalahku.
"Ayat-ayat itu membuatku luruh, Ren. Menumbangkan semua sendi-sendi kesombonganku. Membuatku terjatuh pada lubang tak berdasar kemudian ada Allah yang merangkul dan membawaku kembali ke jalan-Nya." Billy menjelaskan masih di hadapanku.
Ya Allah... Kata apa lagi yang pantas kuucapkan kepada Mu selain syukur dan tasbih? Kau sendiri yang menyambut hamba-Mu yang kehilangan arah dan bertanya tentang keberadaan Mu. Aku tak tahu skenario apa lagi yang akhirnya membawa Billy pada jalan Mu ini.
Aku semakin tergugu ketika Billy mengulang-ulang lagi kata-kata itu,
"Maka Nikmat Tuhan Kamu manalagi yang kamu dustakan?
Maka Nikmat Tuhan Kamu manalagi yang kamu dustakan?
Maka Nikmat Tuhan kamu manalagi yang kamu dustakan?"
Ya Allah, Engkaulah Rabbi sedangkan aku hanyalah hamba. Terpaku aku kembali pada untaian dan bait-bait indah ayat-ayat cinta Mu. Bait-bait Arrahman.
Malam semakin pekat. Suara-suara hewan malam bersahut-sahutan. Gemericik air sungai terdengar riuh. Malam itu menjadi saksi betapa indahnya bait-bait Arrahman. Fabiaayi ala Irobbikuma Tukadziban. Maka nikmat Tuhan kamu manalagi yang kamu dustakan?***(yas)
My room, 3rd May 2012
23.53 pm